Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mempertanyakan Masa Depan TPST Bantar Gebang, Mungkinkah Diubah Jadi Taman Seperti di Korea Selatan?

Kompas.com - 25/11/2021, 13:39 WIB
Ivany Atina Arbi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sampah yang menumpuk hingga ketinggian 50 meter di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang menjadi masalah akut saat ini.

Sampah yang menggunung itu telah menimbulkan dampak langsung terhadap warga yang tinggal di sekitar tempat pembuangan sampah akhir warga Ibu Kota.

Dampak yang dirasakan warga adalah masalah air bersih yang semakin langka, polusi udara, dan berbagai penyakit yang mengikutinya.

Komisi D DPRD DKI Jakarta kemudian merokemendasikan agar Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta menyulap gunung sampah di Bantargebang menjadi lapangan golf.

Baca juga: Usai Minta Maaf dan Cabut Laporan, Anggiat Pasaribu Akan Temui Arteria Dahlan dan Ibunya Siang Ini

Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah mengatakan, sejumlah negara sudah berhasil mengubah tempat pembuangan sampah akhir mereka menjadi taman yang bermanfaat untuk masyarakat luas.

Salah satu negara tersebut adalah Korea Selatan.

“Di sana, tempat pembuangan sampah seluas 500 hektar yang sudah sangat menumpuk disulap menjadi lapangan golf. Menurut Korea, itu tidak mahal, tidak sulit,” ujar Ida, dilansir dari Kompas.id.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, transformasi TPST Bantargebang menjadi lapangan golf tidak bisa semudah itu.

”Karena menggunung sedemikian. Itu harus diolah dulu, dikelola. Jadi tidak semudah itu mengubah TPST Bantargebang menjadi lapangan golf, ya,” ujarnya.

Baca juga: Usul TPST Bantargebang Jadi Lapangan Golf, DPRD DKI Sebut Itu Rekomendasi Jangka Panjang

Mungkinkah mengubah TPST Bantargebang menjadi lapangan golf?

Tindakan mengubah TPST Bantargebang menjadi lapangan golf atau taman bukanlah hal yang tidak mungkin dilakukan.

Berkaca dari Korea Selatan, negara tersebut berhasil mengubah tempat pembuangan sampah di Ibu Kota Seoul menjadi sebuah komplek yang terdiri dari empat taman ramah lingkungan (eco-friendly).

Taman yang terletak di kawasan Nanjido ini diberi nama Peace Park, Haneul Park, Neoul Park dan Nanjicheon Park.

Berdasarkan situs The Korea Herald, keempat taman tersebut kini dipenuhi alang-alang dan rumput pampas, dan menjadi atraksi wisata populer di Seoul.

Taman yang dikenal sebagai “permata ekologi” ini menjadi rumah bagi lebih dari 1,000 jenis binatang dan tumbuhan.

Baca juga: Usulan TPST Bantargebang Jadi Lapangan Golf, Wagub DKI: Tidak Semudah Itu

Berikut sejumlah foto transformasi Nanjido dari masa ke masa.

Tumpukan sampah di Nanjido, Korea Selatan, dulu.World-cup Park Management Office Tumpukan sampah di Nanjido, Korea Selatan, dulu.

Lapangan golf di Nanjido, Korea Selatan, kini.World-cup Park Management Office Lapangan golf di Nanjido, Korea Selatan, kini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com