Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Gerbong KRL Rusak Usai Anjlok di Ciputat

Kompas.com - 05/12/2021, 22:39 WIB
Muhammad Naufal,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengungkapkan, tiga gerbong kereta rel listrik (KRL) rusak akibat anjlok di Jombang, Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Minggu (5/12/2021).

KRL itu anjlok tepatnya di dekat Stasiun Sudimara atau di pelintasan sebidang yang menghubungkan Jalan Betawi dan Jalan Jombang Raya.

"Jadi, tadi ada beberapa (gerbong yang rusak) ya. Rangkaian yang memang terdampak dari anjlokan ini tadi ada 2-3 (gerbong)," kata VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba saat ditemui di lokasi anjloknya KRL, Minggu.

Baca juga: Imbas KRL Anjlok di Ciputat, Rute Tanah Abang-Rangkas Bitung Terganggu Selama 6 Jam

Meski ada tiga gerbong yang rusak dari total 10 gerbong, dia belum mengetahui total kerugian yang dialami.

KAI Commuter menyatakan masih fokus menangani pelayanan KRL.

"Fokusnya sekarang hanya pelayanannya penumpang. Masalah kerugian dan lainnya bisa dicek kembali," ujar Anne.

Saat ditanya apakah pihaknya hendak memeriksa KRL lain setelah ada kereta anjlok, dia mengatakan bahwa pihaknya sebenarnya rutin memeriksa KRL.

Baca juga: Selidiki Penyebab KRL Anjlok di Ciputat, KAI Cek Semua Sarana Prasarana

"Sebenarnya untuk sarana KRL ada pengecekan daily, pengecekan weekly, ada pengecekan monthly, untuk memastikan KRL itu layak," ucapnya.

Anne sebelumnya berujar, pihaknya masih melakukan beberapa pemeriksaan di lokasi anjloknya KRL.

Dengan demikian, belum ada kesimpulan soal penyebab kecelakaan tersebut.

"Semua diukur, prasarananya seperti apa. Dari sisi relnya, weselnya, prasarana listrik aliran atas, sarananya juga dicek, sehingga dicek semua, disimpulkan, baru ketahuan penyebabnya," papar Anne.

Dia mengungkapkan, KRL yang anjlok merupakan kereta cadangan yang beroperasi pada Sabtu-Minggu.

Baca juga: KRL Anjlok di Pelintasan Ciputat, KAI: Itu Kereta Cadangan, Tak Layani Penumpang

Sejumlah KRL cadangan, termasuk rangkaian yang anjlok, dioperasikan pada Sabtu-Minggu agar KRL lainnya dapat dilakukan perbaikan (maintenance).

"Kalau Sabtu-Minggu ini, kami menyebarkan kereta-kereta cadangan agar kami bisa melakukan maintenance terhadap KRL-KRL yang lain," papar Anne.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi sekitar pukul 20.00 WIB, rangkaian KRL gerbong nomor 7-10 sudah tak ada di sekitar Stasiun Sudimara.

Sementara itu, gerbong nomor 1-6 masih berada di Stasiun Sudimara, tepatnya di rel tiga atau rel yang tak dilalui KRL penumpang.

Petugas PT KAI masih memeriksa gerbong nomor 1-6 dan memeriksa bagian rel dua.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com