JAKARTA, KOMPAS.com - Kehadiran sejumlah ormas di tengah-tengah masyarakat dinilai meresahkan karena kerap melakukan tindakan pelanggaran hukum.
Sebagai contoh, ormas Pemuda Pancasila (PP) dan Forum Betawi Rempug (FBR) pernah terlibat bentrok di Ciledug, Kota Tangerang, Banten, pada 19 November 2021.
Bentrokan bermula ketika saat salah satu ormas merayakan ulang tahun seseorang dengan cara konvoi di jalan.
Baca juga: Bentrok PP vs FBR di Ciledug, 7 Orang Jadi Tersangka dan 3 di Antaranya Positif Narkoba
Dalam konvoi itu, ormas tersebut bertemu dengan ormas lain lalu terjadi percekcokan mulut yang berujung pada bentrok. Akibatnya, tiga orang menderita luka-luka.
Polisi kemudian menetapkan tujuh tersangka yang terlibat dalam bentrokan tersebut. Dari tujuh tersangka, tiga orang di antaranya dinyatakan positif narkoba.
Pada Juni 2021, dua kelompok ormas juga terlibat bentrok di depan Mapolres Bekasi Kota, Jawa Barat.
Perselisihan kedua ormas itu dipicu karena adanya persoalan utang dari seorang debitur bernama Ika.
Ika sebelumnya meminjam uang ke koperasi perorangan yang bernaung di bawah bendera ormas Pemuda Batak Bersatu (PBB).
Ika meminjam uang sebesar Rp 3,5 juta dengan perjanjian pembayaran secara diangsur dengan tenor tujuh kali cicilan. Adapun satu kali cicilan dibayarkan Ika sebesar Rp 700.000.
Setelah proses cicilan berjalan, Ika merasa kesulitan membayar angsuran dan melapor ke ormas Gempa. Akhirnya, bentrokan antar-ormas tak terhindarkan.
Baru-baru ini, Presiden Joko Widodo juga menyinggung kewibawaan Polri saat memberikan arahan kepada para Kepala Satuan Kerja di Badung, Bali, yang disiarkan secara virtual melalui YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (3/12/2021).
Baca juga: Diminta Jokowi Tak Sowan ke Ormas, Polda Metro: Kami Sudah Laksanakan Jauh-jauh Hari
Jokowi menyentil polisi yang malah sowan ke pimpinan ormas yang kerap membuat keributan. Jokowi meminta agar ketegasan dan kewibawaan tidak hilang dari Polri.
"Ketegasan itu juga jangan hilang dari Polri. Kewibawaan juga jangan hilang dari Polri. Saya sudah lama sekali ingin menyampaikan, ada kapolda baru, ada kapolres baru, malah datang kepada sesepuhnya ormas yang sering membuat keributan," ujar Jokowi.
"Bener ini? (Lalu) saya tanya ke kapolres. Kenapa bapak melakukan ini? (Dijawab) supaya kotanya kondusif. Tapi apakah cara itu betul? Hati-hati jangan menggadaikan kewibawaan dengan sowan kepada pelanggar hukum," tegasnya.
Baca juga: Antisipasi Keributan, 1.913 Atribut Ormas di Jaksel Dicopot
Menanggapi pertanyaan Jokowi itu, Polda Metro Jaya merasa tidak perlu untuk bertemu dengan ormas dalam rangka penegakan hukum.
Polisi akan menindak tegas ormas yang melanggar hukum tanpa pandang bulu.
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran juga langsung meminta jajarannya untuk menertibkan atribut-atribut ormas yang banyak dipasang dan bertebaran di pinggir jalan hingga wilayah permukiman warga.
Fadil mengatakan, penertiban atribut ormas dilakukan untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
"Kami akan tertibkan agar kampung lebih rapi, lebih aman," kata Fadil di Mapolda Metro Jaya, Rabu (8/12/2021).
Fadil berharap adil berharap tidak ada lagi kegiatan-kegiatan yang berpotensi menyebabkan gesekan antarkelompok ormas di suatu wilayah.
"Tidak ada lagi yang membuat kegiatan-kegiatan yang bisa menyebabkan bentrokan antarkelompok," kata Fadil.
Baca juga: Posko Ormas di Kembangan Ditertibkan, Dicat Ulang dan Dialihfungsikan Jadi Mushala
Penertiban atribut ormas sudah dilakukan di beberapa wilayah di Jakarta.
Sebanyak 1.913 atribut dari berbagai kelompok ormas yang terpasang di 10 kecamatan wilayah Jakarta Selatan telah dicopot guna mencegah keributan.
Kemudian, sejumlah pos komando (posko) ormas di wilayah Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat, ditertibkan petugas gabungan Pemerintah Kota Jakarta Barat.
Penertiban dilakukan guna mengantisipasi keributan.
Baca juga: Polda Metro Jaya Akan Tertibkan Atribut Ormas di Semua Wilayah
Posko-posko ormas itu dicat ulang agar tidak ada lagi posko berwarna khas ormas. Selain itu, bendera-bendera ormas yang berkibar di jalanan juga akan diturunkan oleh kepolisian.
Terakhir, sebanyak 120 gardu milik ormas di Jakarta Timur juga dibongkar guna memberikan rasa aman bagi warga.
Terhadap ormas yang tertib, polisi berjanji akan bersinergi untuk melakukan hal-hal yang positif.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.