Budi menegaskan, upaya-upaya tersebut dilakukan demi merealisasikan parkir gratis untuk konsumen.
"Kami ingin memberikan kenyamanan ke konsumen. Sebab, kita sudah melakukan pembayaran ke pemerintah daerah. Kita inginnya semua parkir-parkir di toko kami itu gratis," tutup dia.
Sementara itu, baru-baru ini terjadi keributan antara konsumen swalayan di Kemayoran, Jakarta Pusat, dengan seorang juri parkir liar.
Konsumen bernama Mentari mengaku dicaci oleh juru parkir setelah memberikan uang Rp 2.000 dalam bentuk pecahan koin Rp 200 bekas kembalian di swalayan tersebut.
"Saya dicaci maki dengan kata-kata kasar, dengan menyebut alat kelamin pria, terus dia nyaris mau pukul dan narik motor saya," kata Mentari saat dihubungi, Kamis.
Baca juga: 3 Orang Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus Korupsi di RSUP Sitanala
Ia mengatakan, juru parkir tersebut tetap ngotot tidak mau menerima uang receh tersebut.
"Karena tetap nolak, ya akhirnya ditukar dengan uang kertas Rp 2.000. Tapi habis itu saya tetap dimaki dengan bahasa kasar, dia nyaris mukul dan berusaha narik motor," ujar karyawan swasta ini.
Usai kejadian itu, Mentari langsung melapor ke Polsek Kemayoran. Polisi kemudian mengamankan juru parkir tersebut.
Kepada polisi, jukir tersebut mengaku bahwa uang hasil parkir disetorkan kepada ketua organisasi masyarakat di wilayah Kemayoran.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.