Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rutan Salemba Manfaatkan Lahan Kosong untuk Tanam Ubi Jepang

Kompas.com - 20/12/2021, 15:15 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rutan Kelas I Salemba Jakarta Pusat memanfaatkan lahan kosong seluas 3.200 meter persegi untuk menanam ubi jepang. Langkah ini sebagai bagian dari program kemandirian untuk warga binaan.

Kepala Rumah Tahanan (Rutan) Salemba Yohanis Varianto menjelaskan, pihaknya menggandeng PT Agrobisnis Pangan sebagai pihak ketiga yang menyediakan bibit, pupuk dan edukasi terkait cara penanaman kepada warga binaan. 

"Selama ini lahan-lahan kosong ini tidak dimanfaatkan, tidak produktif. Kami melihat ubi jepang ini dari segi penanamannya tidak tinggi, sehingga dari segi pengamanan tidak berbahaya," kata Yohanis dalam keterangan tertulis, Senin (20/12/2021).

Baca juga: Rutan Salemba Gelar Pelatihan Penanganan Kebakaran untuk Pegawai

Yohanis menjelaskan, tanaman ubi jepang ini bersifat menjalar dengan ketinggian maksimal 40 centimeter.

Oleh karenanya, tanaman tersebut cocok untuk ditanam di dalam rutan maupun Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) karena ketinggiannya tidak membahayakan pengamanan terhadap warga binaan.

Pada tahap awal, sebanyak 4.000 polybag bibit ubi jepang ditanam di lahan kosong Rutan Salemba. Satu polybag bibit diperkirakan menghasilkan 5 kilogram ubi jepang, sehingga hasil panen diperkirakan mencapai 20 ton ubi jepang.

Nantinya, hasil panen ubi jepang itu akan diserap oleh PT Agrobisnis Pangan yang akan diolah sebagai bahan dasar mi tanpa campuran tepung atau bebas gluten, serta makanan olahan lainnya.

"Nanti setelah tiga bulan dipanen, akan digunakan untuk fabrikasi pembuatan mi, jadi tidak ada campuran bahan kimia, bebas pengawet. Selain diolah untuk mi, juga bisa jadi makanan olahan seperti keripik," kata Yohanis.

Baca juga: Nasib TKI Pulang ke Indonesia: Menunggu Semalaman di Bandara dan Terlantar di Wisma Atlet

Yohanis menambahkan hasil penjualan panen ubi jepang kepada pihak ketiga itu tentunya dapat menambah penerimaan negara bukan pajak (PNBP) serta premi kepada warga binaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran Mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran Mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com