Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaleidoskop 2021: Polemik Formula E Jakarta 2022, Sempat Ditunda, Kini Kejar Tayang

Kompas.com - 24/12/2021, 08:30 WIB
Singgih Wiryono,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

Bersama dengan penunjukan lokasi, Sahroni optimistis enam bulan jelang acara digelar merupakan waktu yang lebih dari cukup untuk menyiapkan sirkuit yang spektakuler dalam Jakarta E-Prix 2022.

Polemik penentuan komite pelaksana

Keputusan Anies menunjuk komite pengarah dan komite pelaksana Formula E dari kalangan politisi juga disorot oleh DPRD DKI Jakarta.

Langkah itu dinilai sebagai cermin Anies sudah tidak percaya diri untuk menyelenggarakan Formula E sendirian.

"Kelihatan dia (Anies) mendekatkan diri kepada tokoh-tokoh politik, beliau sebenarnya sudah enggak PD (percaya diri) dengan kegiatan ini sehingga beliau butuh dukungan politik," kata Sekretaris Komisi E Johnny Simanjuntak, Jumat (26/12/2021).

Karena menurut Johnny, awal penyelenggaraan Formula E Anies sangat percaya diri. Sampai kawasan Monumen Nasional (Monas) pun digunduli untuk ambisi Jakarta E-Prix terselenggara.

"Itu saya melihat, dalam hal ini lebih kepada proyek politis yang mana beliau bisa mengangkat nama beliau," tutur Johnny.

Baca juga: Tak Pakai APBD, Ini Sumber Pendanaan Formula E

Dilirik KPK

Setelah renegosiasi yang dilakukan PT Jakpro, kecurigaan muncul masih dari kalangan insiator hak interpelasi di DPRD DKI Jakarta.

Selain dari DPRD, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga melakukan penyelidikan terkait aliran uang dana senilai Rp 560 miliar yang sudah dikeluarkan oleh Pemprov DKI Jakarta.

"Alasan-alasan kenapa Pemprov DKI membayar sekian dan transfernya ke mana, apakah ke pihak-pihak yang betul-betul punya kewenangan ya misalnya pemilik hak atas Formula E dan seterusnya," kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, Kamis (25/11/2021).

Pemeriksaan KPK ini kemudian direspons oleh Ketua Komite pelaksana Formula E Ahmad Sahroni yang mempersilakan KPK untuk memeriksa seluruh rangkaian penyelenggaraan Formula E.

Komite pelaksana bahkan akan berkirim surat agar KPK bisa melakukan pendampingan dalam pelaksanaan Formula E Jakarta.

"Untuk KPK nanti saya berkirim surat, meminta untuk audiensi dengan KPK sendiri dengan panitia untuk meminta langsung pendapmpingan dan pengawasan ketat dari awal sampai akhir," tutur Sahroni, Senin (29/12/2021).

Baca juga: Sahroni Sebut Dampak Ekonomi dari Formula E Jakarta 2022 Capai Rp 1,4 Triliun

Penentuan sirkuit molor

Penentuan lokasi sirkuit Formula E tak terlepas dari drama. Setelah ribut dengan pemerintah pusat terkait sirkuit di kawasan Monumen Nasional, penyelenggara Formula E akhirnya melipir ke bagian utara Jakarta.

Penundaan penetapan lokasi sirkuit sempat terjadi sampai dua kali. Pada 6 Oktober 2021, Managing Director Formula E Gunung Kartiko mengatakan, sirkuit Formula E akan ditentukan akhir Oktober 2021.

Namun, Gunung mengoreksi penyataannya itu menjadi akhir November 2021, tapi lagi-lagi penentuan lokasi sirkuit harus ditunda.

Setelah Wakil Ketua MPR RI Bambang Soesatyo resmi menjabat sebagai komite pengarah, barulah lima opsi lokasi dibuka ke publik.

Empat dari lima opsi berada di bagian utara Jakarta yaitu di Pantai Indah Kapuk, Jakarta International Stadium, Ancol dan Jakarta International Expo.

Baca juga: Ketua Pelaksana Pastikan Sirkuit Formula E di Ancol Tak Terdampak Banjir Rob

Satu-satunya opsi yang berada di tengah kota Jakarta yaitu Jalan Sudirman-Thamin.

Kemudian, pada Rabu (22/12/2021), Komite Pelaksana Formula E Jakarta 2022 memberikan pengumuman lokasi sirkuit berada di Ancol, Jakarta Utara.

Bersama dengan penunjukan lokasi, pihak pelaksana optimistis enam bulan jelang acara digelar merupakan waktu yang lebih dari cukup untuk menyiapkan sirkuit yang spektakuler dalam Jakarta E-Prix 2022.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com