Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muntah di Perjalanan, Penumpang Perempuan Ditendang, Dihina, dan Dilecehkan Sopir Taksi Online di Tambora

Kompas.com - 24/12/2021, 12:08 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Jessi Carina

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang perempuan berinisial NT menceritakan pengalaman tidak menyenangkan yang diterimanya dari sopir taksi online, pada Kamis (23/12/2021) dini hari.

Menurut pengakuannya, NT bersama saudara perempuannya saat itu menumpang taksi online dari sebuah acara pesta di kawasan Pantai Indah Kapuk, menuju kediamannya di Tambora, Jakarta Barat.

Diakuinya, ia sempat meminum minuman beralkohol semacam mocktail. Sehingga, dalam perjalanan, ia pun merasa mual dan ingin muntah. NT mengaku sempat meminta untuk berhenti sebentar, namun tidak digubris oleh sopir.

Baca juga: Buruh Geruduk Kantor Gubernur Banten, Staf Dipiting, hingga Jarah Makanan

"Memang di mobil itu saya memang agak 'naik' gitu, saya sudah bilang sama abangnya, 'mas saya boleh minggir dulu enggak?', tapi mas itu enggak ladenin," curhat NT saat dikonfirmasi, Jumat (24/12/2021).

"Makanya saya sudah enggak bisa nahan lagi, langsung buka jendela dan langsung muntah. Posisinya, sama sekali engga mengenai sisi dalam mobilnya, cuma di body depan (mobil) saja," lanjut dia.

Merasa bersalah, NT pun menjanjikan akan mengganti rugi biaya kebersihan mobil tersebut.

Setibanya di lokasi tujuan, NT memberikan uang tunai Rp 100.000 kepada sopir. Namun, sopir tidak terima, ia meminta uang ganti rugi tersebut sebesar Rp 300.000.

Baca juga: Meski Sudah Vaksin Covid-19 Dosis Lengkap, Penumpang dari Bandara Soekarno-Hatta Wajib Tes Antigen

"Kebetulan di dompet saya uang tunainya hanya segitu, saya bilang 'mas sorry mas saya enggak ada uang cash lagi'. Terus dia malah ngomong, 'halah lagak lu sok kaya, pergi minum bisa lo sampe juta jutaan'. Begitulah pokoknya, dia hina-hina saya," aku NT.

Lanjut NT, sopir masih tidak terima dan bahkan meminta uang Rp 500.000, kemudian mulai mengancam saudaranya. NT pun menyebut sopir sempat merangkul saudaranya itu.

"Dia ancam cici saya, kalau misalnya uang itu enggak dikasih, dia akan panggil teman-temannya untuk keroyok kami," kata NT.

Setalah itu, lanjut NT, sopir pun menghampirinya untuk meminta uang dan mulai melakukan kontak fisik dengannya.

"Saya dipegang, dipegang dagunya gitu. Terus saya dipegang-pegang di area pundak, area bahu, terus dirangkul, dipeluk," kenang NT dengan pahit.

Baca juga: Mulai Hari Ini, Penumpang dari Bandara Soekarno-Hatta Wajib Vaksin Covid-19 Dosis Lengkap

Lalu, NT pun menepis tangan si sopir lantaran merasa risih.

"Sampai saya bilang 'jangan pegang-pegang saya mas'. Lalu dia enggak terima," kata dia.

Seketika sopir pun menampar NT sesaat setelah menepis tangan si sopir.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com