JAKARTA, KOMPAS.com - GJ, seorang driver Grab Indonesia yang tersandung kasus penganiayaan penumpang membantah tuduhan yang dilayangkan kepadanya.
Melalui kuasa hukumnya Siprianus Edi Harddum, GJ mengaku perseteruan yang terjadi antara dirinya dan penumpang berinisial NT berawal dari perkelahian, bukan penganiayaan sepihak yang dilakukan oleh sang driver.
"Ini bukan penganiayaan, ini sebenarnya perkelahian. Menurut keterangan klien kami, yang duluan memukul adalah pelapor (penumpang)," jelas Siprianus.
GJ saat itu memukul NT sebagai bentuk pembelaan diri, imbunya.
"Klien kami merespons itu untuk membela diri dan berakhir dia dikeroyok," ungkap Siprianus.
Baca juga: Jadi Tersangka Penganiayaan, Driver Grab Mengaku Tidak Memukul Penumpang Duluan
Selain itu, menurut pengakuan Siprianus, kliennya bahkan mendapat ancaman pembunuhan dari kerabat NT yang mengaku sebagai anggota TNI.
"GJ ini menerima ancaman dari orang yang mengaku TNI. Oknum itu bilang bahwa dia keluarganya si pelapor (NT) yang ngepos di Jatake, Tangerang," bebernya.
Siprianus merinci, oknum tersebut mengancam akan membunuh keluarga GJ.
"Ia mengancam akan menghabisi istri dan anaknya. Bahkan, menyebut nama sudah kasar sangat sekasar. Ada ancaman pembunuhan diabisin, itu kan pembunuhan," sebut dia.
Akibatnya, kata Siprianus, GJ saat ini mengalami stres. GJ juga terbebani karena dirundung oleh masyarakat lantaran disebut telah melecehkan NT.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.