JAKARTA, KOMPAS.com - Abdul Rosyid (35), satpam perusahaan pembuat alat konstruksi di daerah Cilincing, Jakarta Utara, merasakan kaku pada sekujur tubuh saat petir menyambar dirinya, Senin (28/12/2021).
"Sampai kaku badan saya, kaku, yang bisa bergerak cuma ujung jari tangan sama jari kaki. Sudah ketekuk kayak ayam mau dipanggang," kata Abdul di kediamannya di di Cakung Timur, Cakung, Jakarta Timur, Senin (27/12/2021) sore.
Saat itu, yang dipikirkan Abdul hanyalah pasrah.
Baca juga: Tersambar Petir Saat Bekerja, Seorang Satpam di Cilincing Dirawat di Rumah Sakit
"Saya melihat ke atas. Pasrah aja, hidup mati saya ikhlas, pasrah lah," tutur Abdul.
Abdul sedang patroli saat petir menyambar dirinya. Cuaca kala itu sehabis hujan.
Saat itu, Abdul membawa payung yang ujungnya besi, handy talky di pundak kiri, dan ponsel di tangan kanan.
Baca juga: Kondisi Membaik, Satpam yang Tersambar Petir di Cilincing Sudah Pulang ke Rumah
"Ponsel masih on, enggak ada komunikasi, saya pegang. Jalan aja," ujar Abdul.
Petir kemudian menyambar. Muncul percikan api akibat sambaran itu. Abdul langsung tergeletak.
Saat itu, Abdul mengenakan pakaian lengkap dan bersepatu. Namun, pakaian dan sepatunya ikut terbakar akibat sambaran petir.
Baca juga: Cerita Satpam Selamat dari Sambaran Petir, Badan Kaku hingga Pasrah antara Hidup dan Mati
Akibatnya, pundak kiri, perut kiri, kaki kiri, hingga engkel kaki kanan Abdul menderita luka bakar. Telinga kirinya juga sempat mengalami gangguan.
"Luka bakar dari kaki hingga badan. Ini ya hampir lah 65 persen lah ya luka bakarnya," kata Abdul.
Abdul kemudian dibawa rekan-rekannya menuju rumah sakit Pelabuhan, Koja, Jakarta Utara.
"Saya tengkurap habis itu berbalik. Seperti itu posisinya yang saya bilang (badannya ketekuk). Lalu berhamburan karyawan menyelamatkan saya," kata Abdul.
Baca juga: Viral Satpam Tersambar Petir, Apa yang Harus Dihindari Saat Petir Menyambar?
Setelah dirawat selama empat hari di RS, kondisi Abdul membaik dan boleh pulang.
Saat ditemui di rumahnya, Senin kemarin, perban masih merekat di bagian badan kirinya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.