JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk Teuku Sahir Syahali memaparkan sejumlah rencana penggunaan dana pinjaman Rp 1,2 triliun dari Bank DKI.
Dalam dokumen pemaparannya dalam rapat kerja Komisi B DPRD DKI Jakarta pada Selasa (28/12/2021) kemarin, Sahir mengatakan, pinjaman Rp 1,2 triliun dibagi menjadi tiga jenis kredit.
Kredit pertama sebesar Rp 389 miliar dalam bentuk kredit modal kerja jangka waktu kredit satu tahun.
Uang tersebut akan digunakan untuk menutupi cash flow perusahaan akibat pandemi Covid-19. Sebab, biaya operasional Ancol per bulan mencapai Rp 40 miliar.
Biaya Rp 40 miliar tidak hanya untuk menggaji karyawan, tetapi juga pemeliharaan wahana bermain di Dunia Fantasi (Dufan), perawatan hewan di Sea World, dan pemeliharaan seluruh sarana yang ada di Ancol.
Kesepakatan kredit senilai Rp 389 miliar tersebut sudah ditandatangani pada September 2021.
Baca juga: Penjelasan Ancol dan Bank DKI soal Pinjaman Rp 1,2 Triliun yang Bikin Ketua DPRD Geram
Pinjaman kedua yaitu kredit investasi senilai Rp 516 miliar dengan jangka waktu pengembalian uang selama sembilan tahun.
Pinjaman yang ditandatangani pada 20 Desember 2021 ini akan digunakan untuk pembayaran utang obligasi PUB II Tahap 2 seri A yang akan jatuh tempo pada Februari 2022.
Terakhir, kredit pinjaman investasi senilai Rp 334 miliar yang rencananya digunakan untuk belanja modal tahun 2022 dan 2023.
Garis besarnya, uang Rp 334 miliar ini digunakan untuk membangun sarana prasarana baru dan pemeliharaan sarana yang sudah terbangun.
Namun, kredit ini ditegaskan belum dicairkan karena belum ditandatangani oleh pihak PJA dan Bank DKI.
Baca juga: Gebrak Meja, Ketua DPRD DKI Sebut Pinjaman Ancol Rp 1,2 Triliun Buang-buang Uang
Secara lebih rinci, Ancol menjabarkan ada 16 renovasi dan pembangunan prasarana baru yang dibangun dengan pinjaman Rp 334 miliar dan tidak ada rencana terkait pembangunan sirkuit Formula E di Ancol.
Berikut 16 sarana prasarana yang akan direnovasi atau dibangun menggunakan pinjaman dari bank DKI:
Baca juga: Dirut PJA Sebut Jakpro Sewa Lahan untuk Bangun Sirkuit Formula E di Ancol
Pinjaman Rp 1,2 triliun ini membuat Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi marah.
Dalam rapat kerja Komisi B kemarin, Prasetio meluapkan emosinya. Dia beberapa kali terlihat menggebrak meja sambil berbicara dengan nada tinggi.
"Jangan mengumbar-umbar uang yang tidak perlu. Kalau bicara Ancol saya dulu pembela Ancol kok!" ujar Prasetio.
Prasetio juga mengancam jajaran direksi Ancol dan Bank DKI akan melaporkan pinjaman tersebut ke Badan Reserse Kriminal Polri.
Laporan tersebut dia layangkan apabila terbukti uang Rp 1,2 triliun itu digunakan untuk persiapan penyelenggaraan Formula E di Ancol.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.