Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KALEIDOSKOP 2021: Drama Politik Anggota Dewan DKI Jakarta Sepanjang Tahun

Kompas.com - 31/12/2021, 14:28 WIB
Singgih Wiryono,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta tahun ini memiliki beragam drama politik, mulai dari penutupan kantor hingga proses interpelasi terkait Formula E

Awal 2021, Anggota DPRD DKI Jakarta tak berkantor. Gedung di Jalan Kebon Sirih Nomor 18, RT 11 RW 2 Gambir Jakarta Pusat itu ditutup hampir selama satu bulan akibat banyak anggota Dewan yang terpapar Covid-19.

Gedung ditutup mulai Senin 4 Januari 2021 sampai dengan 25 Januari 2021.

Baca juga: Pemprov DKI Akan Sidak Keliling untuk Cegah Kerumunan Malam Tahun Baru 2022

Saat penutupan, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi mengatakan tidak akan mengganggu kinerja DPRD.

Karena seluruh proses pembahasan APBD 2021 sudah dikerjakan dan belum ada agenda yang urgen harus digelar.

Namun, ternyata penutupan gedung parlemen DKI ini mengganggu sebagian rapat kerja yang harus dijalankan komisi-komisi.

Seperti yang dialami oleh Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Iman Satria yang menilai kesulitan menggelar rapat kerja melalui aplikasi Zoom.

"Ini sebenarnya agak sedikit kurang enak saja," kata Iman.

Agenda rapat yang seharusnya bisa digelar tatap muka harus dilaksanakan secara virtual sehingga komunikasi saat rapat tidak bisa terbangun secara intens.

Baca juga: Kondisi Udara di DKI Jakarta Sepanjang 2021 Diklaim Membaik

"Sedikit banyak ada halangan lah, awalnya kita bisa mendapat informasi memanggil SKPD lebih cepat, akhirnya kita berproses lewat Whatsapp atau zoom," ucap dia.

Pasangan anggota dewan divaksinasi lebih dulu dari pelayan publik

Setelah ribut penutupan kantor mereka karena Covid-19, Anggota DPRD DKI Jakarta merasa keluarga mereka harus lebih dulu mendapatkan vaksinasi Covid-19.

Keluarga, mulai dari istri dan anak, bahkan orangtua dijatah mendapatkan vaksinasi Covid-19 lebih dulu dari kelompok prioritas yang saat itu harus mendapatkan vaksin

"Jadi yang sekarang (dosis kedua) itu untuk anggota DEwan dan istri dan suami," kata Plt Sekretaris DPRD DKI Hadameon Aritonang pada 15 Maret 2021.

Vaksinasi untuk pasangan anggota Dewan tersebut sangat ditentang oleh Ombudsman Perwakilan Jakarta Raya Teguh P Nugroho.

Dia menyebut tingkah pejabat DPRD DKI yang mendahulukan keluarga mereka ketimbang kelompok prioritas vaksin adalah tindakan maladministrasi.

Baca juga: Pasangan Anggota DPRD DKI Divaksinasi, Ombudsman: Itu Ambil Jatah yang Berhak, Harusnya Punya Malu

"Itu maladministrasi, jelas itu," kata Teguh.

Teguh mengatakan, petunjuk teknis yang sudah dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan sudah mengatur kelompok prioritas.

Kelompok prioritas tersebut di antaranya adalah petugas kesehatan, kedua adalah petugas pelayanan publik.

"Jadi itu sudah mengambil jatah orang yang berhak, harusnya punya rasa malu lah anggota Dewan," ucap dia.

Meski sudah diwanti-wanti sebagai tindakan maladimistrasi, penyuntikan vaksin Covid-19 untuk keluarga anggota Dewan tetap berjalan.

Baca juga: Cerita Nakes Muda Pertama Kali Vaksinasi Siswa: Deg-degan, Harus Sabar, Kaget Banyak Anak Menangis

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Awak Pesawat yang Jatuh di BSD Sulit Dievakuasi, Basarnas: Butuh Hati-hati

Awak Pesawat yang Jatuh di BSD Sulit Dievakuasi, Basarnas: Butuh Hati-hati

Megapolitan
Ini Identitas Tiga Korban Pesawat Jatuh di BSD Tangerang

Ini Identitas Tiga Korban Pesawat Jatuh di BSD Tangerang

Megapolitan
Jenazah Korban Kecelakaan Pesawat Latih di BSD Dievakuasi ke RS Polri

Jenazah Korban Kecelakaan Pesawat Latih di BSD Dievakuasi ke RS Polri

Megapolitan
Kondisi Terkini Lokasi Pesawat Jatuh di Serpong, Polisi-TNI Awasi Warga yang Ingin Saksikan Evakuasi Korban

Kondisi Terkini Lokasi Pesawat Jatuh di Serpong, Polisi-TNI Awasi Warga yang Ingin Saksikan Evakuasi Korban

Megapolitan
Saksi: Pesawat Tecnam P2006T Berputar-putar dan Mengeluarkan Asap Sebelum Jatuh

Saksi: Pesawat Tecnam P2006T Berputar-putar dan Mengeluarkan Asap Sebelum Jatuh

Megapolitan
Dua Korban Pesawat Jatuh di BSD Telah Teridentifikasi

Dua Korban Pesawat Jatuh di BSD Telah Teridentifikasi

Megapolitan
Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Menyisakan Buntut, Bagian Depan Hancur

Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Menyisakan Buntut, Bagian Depan Hancur

Megapolitan
Ratusan Warga Nonton Proses Evakuasi Pesawat Jatuh di BSD Serpong

Ratusan Warga Nonton Proses Evakuasi Pesawat Jatuh di BSD Serpong

Megapolitan
Pesawat yang Jatuh di BSD Sempat Tabrak Pohon sebelum Hantam Tanah

Pesawat yang Jatuh di BSD Sempat Tabrak Pohon sebelum Hantam Tanah

Megapolitan
Saksi: Pesawat Latih Jatuh di BSD Serpong Bersamaan dengan Hujan Deras

Saksi: Pesawat Latih Jatuh di BSD Serpong Bersamaan dengan Hujan Deras

Megapolitan
Polres Tangsel Evakuasi 3 Korban Tewas Pesawat Latih yang Jatuh di BSD

Polres Tangsel Evakuasi 3 Korban Tewas Pesawat Latih yang Jatuh di BSD

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 2 Bakal Calon Wali Kota Bekasi, Salah Satunya Kader PDI-P

PSI Terima Pendaftaran 2 Bakal Calon Wali Kota Bekasi, Salah Satunya Kader PDI-P

Megapolitan
Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Terbang dari Tanjung Lesung menuju Pondok Cabe

Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Terbang dari Tanjung Lesung menuju Pondok Cabe

Megapolitan
Pesawat Jatuh di BSD Serpong, Petugas Gabungan Evakuasi Seorang Korban Tewas

Pesawat Jatuh di BSD Serpong, Petugas Gabungan Evakuasi Seorang Korban Tewas

Megapolitan
Pesawat yang Jatuh di BSD Serpong adalah Pesawat Latih

Pesawat yang Jatuh di BSD Serpong adalah Pesawat Latih

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com