JAKARTA, KOMPAS.com - Polres Metro Jakarta Pusat mengungkap, mayoritas peredaran sabu di Indonesia berasal dari Timur Tengah.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Hengki Haryadi mengatakan, sebanyak 618 kilogram (kg) sabu berasal , Iran, kemudian 128 kg datang dari Malaysia.
"Jadi sekarang ada modus justru datang dari Timur Tengah, yang besar, yaitu 618 kilo sabu dan Malaysia 123 kilo sabu, jadi total adalah 741 kilo, khusus Jakarta Pusat," kata Hengki, dikutip dari Wartakotalive.com, Sabtu (1/1/2022).
Baca juga: Paket Sabu Asal Afrika Ditemukan di Bandara Soekarno-Hatta, Hendak Dikirim ke Alamat Palsu
Angka peredaran sabu itu naik drastis dibanding tahun 2020.
Pada 2020 peredaran sabu yang terungkap sebesar 26.000 gram, sementara pada 2021 sebanyak 771.000 kg, termasuk jaringan internasional.
Angka pengungkapan sabu naik drastis diduga karena Satnarkoba Polres Metro Jakarta Pusat menerapkan strategi pre-emptive strike.
Dari kasus tersebut, sebanyak 381 orang diamankan, di antaranya 353 laki-laki dan 28 perempuan.
Baca juga: Polres Jakpus Tangkap Pengedar Sabu untuk Malam Tahun Baru, Barbuk 25,5 Kg Diamankan
"Dan 90 persennya adalah bandar," ungkap Hengki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.