Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wagub DKI Klaim Belum Temukan Kasus Covid-19 akibat PTM 100 Persen di Jakarta

Kompas.com - 06/01/2022, 15:45 WIB
Sania Mashabi,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengeklaim, sampai saat ini belum ditemukan kasus Covid-19 akibat proses pembelajaran tatap muka (PTM) berkapasitas 100 persen.

Menurut dia, selama ini protokol kesehatan (prokes) dalam pelaksanaan PTM berkapasitas 100 persen masih berjalan dengan baik.

"PTM alhamdulillah berjalan dengan baik sesuai dengan laporan kehadirannya tinggi, vaksinnya juga baik, prokesnya juga baik. Sampai hari ini tidak ada masalah yang berarti. Kemudian, tidak ada kasus sampai hari ini," kata Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (6/1/2022).

Baca juga: Giring PSI Terperosok Lumpur di Sirkuit Formula E, Begini Respons Wagub DKI

Riza mengatakan, saat ini banyak orangtua yang senang anaknya bisa kembali bersekolah, begitu pula anak-anak yang mengikuti pembelajaran langsung.

Sebab, selama ini pembelajaran jarak jauh memiliki tantangan dan hambatan tersendiri bagi anak dan orangtua.

"Tentu dengan belajar langsung bagi anak jadi baik untuk mengetahui, memahami, mendapatkan ilmu di sekolah dan tentu lebih senang ketemu teman-teman," ujar dia.

Baca juga: Varian Omicron Melonjak di Jakarta, Akankah Kengerian Kasus Covid-19 Tahun Lalu Terulang?

Sebelumnya, Kepala Bidang Humas Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taga Radja menegaskan, sekolah tatap muka ditutup apabila terjadi klaster penyebaran Covid-19.

Sekolah dialihkan sementara selama 14 hari melalui pembelajaran jarak jauh (PJJ) sembari menunggu penularan Covid-19 berhenti.

"Menghentikan sementara penyelenggaraan PTM di tingkat satuan pendidikan (sekolah) dan dialihkan menjadi PJJ selama 14 hari apabila, satu, terjadi klaster penularan Covid-19 di satuan pendidikan," kata Taga saat dihubungi melalui telepon, Rabu (5/1/2022).

Kondisi kedua, sekolah tatap muka akan ditutup apabila hasil active case finding, positivity rate warga sekolah terkonfirmasi positif lebih dari 5 persen.

Baca juga: Rincian Temuan 251 Kasus Omicron di Jakarta dalam 20 Hari Terakhir, Ada 90 pada 4 Januari

Sekolah juga bisa ditutup selama 14 hari apabila menjadi daftar hitam penyebaran Covid-19 dalam aplikasi PeduliLindungi.

Apabila di lingkungan ada kerumunan dan penyebaran kasus masif, kemungkinan sekolah untuk ditutup bisa terjadi.

Namun, berbeda bila hanya ada dua atau kasus Covid-19 di sekolah. Sebab, kemungkinan penyebaran Covid-19 tidak terjadi di sekolah tetapi di lingkungan keluarga siswa.

"Yang (penutupan sekolah) 5 hari (jika ditemukan) hanya dua, satu (kasus) bukan klaster," kata Taga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com