Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli Epidemiologi: Tanpa Varian Omicron, Indonesia Sudah Berpotensi Alami Gelombang Ketiga

Kompas.com - 10/01/2022, 17:48 WIB
Sania Mashabi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ahli epidemiologi dari Universitas Indonesia, Tri Yunis Miko Wahyono, mengatakan bahwa merebaknya kasus Covid-19 varian Omicron berpotensi menimbulkan gelombang ketiga pandemi Covid-19.

Menurut dia, apabila tidak ada lonjakan kasus Covid-19 varian omicron saja, Indonesia masih memiliki potensi mengalami gelombang ketiga.

"Pastilah, tanpa Omicron pun ada (potensi gelombang ketiga), apalagi dengan Omicron," kata Miko saat dihubungi, Senin (10/1/2022).

Baca juga: Mengingat Amukan Covid-19 di Kudus dan Pelajaran yang Bisa Kita Petik...

Miko memprediksi, dengan adanya varian Omicron, jumlah kasus harian Covid-19 di Indonesia bisa kembali mencapai 5.000 per hari.

Dari angka tersebut, lanjut dia, DKI Jakarta biasanya menyumbang sepertiga dari kasus nasional.

"Kan sekarang vaksinasi dua dosis sudah 50 persen, jadi kasus hariannya mungkin akan mencapai maksimal 5.000an per hari," ujarnya.

Baca juga: Sindir Artis Terinfeksi Covid-19 Usai Liburan ke Luar Negeri, Deddy Corbuzier : Mantap, Gelombang Ketiga

Oleh karena itu, Miko menilai sudah seharusnya pemerintah, khususnya DKI Jakarta, melakukan pengetatan aturan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), termasuk di dalamnya aturan mengenai pembelajaran tatap muka (PTM) berkapasitas 100 persen.

"Depok saja minta tunda, kemudian Bogor juga minta tunda karena dia turun ke PPKM Level 2. Jadi menurut saya Jakarta harusnya mikir," ucap dia.

Sebelumnya diberitakan, jumlah kasus Covid-19 varian omicron di DKI Jakarta kini masih terus bertambah.

Baca juga: Capaian Vaksinasi Masih Rendah, PTM 100 Persen di Depok Ditunda

Data Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta hingga Minggu (9/1/2022) mencatat ada 407 kasus Covid-19 varian omicron.

Jumlah tersebut diketahui mengalami penambahan sebanyak 74 dari total kasus hari sebelumnya yakni (8/1/2022) sebanyak 333 kasus Covid-19.

Melihat semakin meningkatnya kasus Covid-19 varian omicron di ibu kota, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Dwi Oktavia mengimbau masyarakat untuk terus waspada dengan penularan virus corona, terutama varian omicron tersebut.

Varian ini diyakini lebih cepat menular dibandingkan dengan varian yang sudah ada sebelumnya.

"Mengimbau agar masyarakat juga mewaspadai penularan virus varian Omicron yang kini juga meningkat di Jakarta," kata Dwi dikutip dari keterangan tertulis, Minggu (9/1/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com