Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas Covid-19 Datang, Warga Krukut Jakbar Kompak Tutup Pintu Rumah

Kompas.com - 11/01/2022, 10:57 WIB
Ihsanuddin

Penulis

Valentino Ali (60), warga lainnya, menimbrung melihat petugas menyambangi warga dari pintu ke pintu. Ia mengatakan, pengurus RT tidak menginformasikan kepada warga tentang tes sehingga banyak warga enggan ikut.

”Kalau datang, terus kasih tahu pasti warga sini pada mau ikut. Ini belum ada informasi, tiba-tiba datang,” katanya.

Menurut dia, warga tahu tentang temuan kasus positif di RW 002 dari omongan mulut ke mulut dan pesan di grup percakapan Whatsapp. Bukan dari pengurus RT. Tidak heran kalau aktivitas warga berlangsung seperti biasa dan mendadak ketat ketika ada petugas.

Baca juga: Gaji dan Tunjangan Naik, DPRD DKI Dinilai Hanya Pikirkan Perut Sendiri

Babinsa Krukut Sersan Satu Supriyanto mengakui kerepotan meminta warga ikut tes. Itu lantaran ada kekhawatiran positif dan harus isolasi di fasilitas pemerintah. ”Warga takut positif. Ada yang antusias tapi banyak juga yang agak sulit. Mau tidak mau harus ikut tes karena pelacakan,” ucapnya.

Dari hasil tes massal kemarin, diketahui ada 10 warg lagi yang positif Covid-19 berdasarkan tes antigen. Namun hasil tes itu masih harus ditindaklanjuti dengan tes PCR.

Kronologi Penularan

Merebaknya Covid-19 di RW 002 bermula dari seorang warganya yang terkonfirmasi positif pada awal Januari. Belakangan warga ini berstatus suspek Omicron.

Kelurahan Krukut dan Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat melacak kontak erat pada Kamis (6/1/2022) dengan hasil 13 warga positif. Saat itu juga langsung diberlakukan lockdown selama 14 hari dengan evaluasi per pekan. Kemudian petugas kembali melacak kontak erat, Jumat (8/1/2022), dan hasilnya 20 warga positif.

Ketua RW 002 Hadi Riswanto menuturkan, ada tiga portal keluar masuk selama penguncian lokal. Dua di antaranya ditutup dan menyisakan satu untuk akses ke pasar dan puskesmas. Itu pun hanya untuk warga setempat.

”Warga luar tidak boleh masuk ke wilayah zona merah. Tapi untuk aktivitas di pasar belum ada imbauan tutup atau tidak karena, kan, kebutuhan pokok sehari-hari. Sekolah juga belum ada instruksi resmi,” katanya.

Baca juga: Kronologi Micro Lockdown 4 RT di Krukut, Berawal 1 Suspek Omicron dan 36 Orang Positif Covid-19

 

Ada 4 petugas PPSU, 1 satpam, 2 satpol PP, polisi, dan TNI yang berjaga selama lockdown.

Lurah Krukut Ilham Nurkarim menambahkan, RT/RW terlebih dulu menyaring warganya yang akan keluar masuk dengan memastikan hasil tes PCR negatif. Penyaringan berikutnya oleh petugas gabungan yang berjaga di akses keluar masuk.

”Tanya sudah tes atau belum. Hasilnya apa. Harus jelas keperluannya, penting, mendesak, atau tidak,” katanya.

Ia juga mengimbau warga setempat dan berkoordinasi dengan sekolah-sekolah di wilayah Krukut agar siswa yang masuk penguncian lokal tidak perlu ikut pembelajaran tatap muka untuk sementara waktu.

Berita ini telah tayang di Kompas.id dengan judul "Serba Kendur di Wilayah Pengendalian Ketat Krukut"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com