Selain itu sekolah yang ditemukan kasus Covid-19, kata Riza, kurang dari 0,1 persen dari ribuan sekolah yang menggelar belajar tatap muka di Jakarta.
Jika sekolah ditutup, kata Riza, maka akan ada banyak pihak yang protes karena menggeneralisir seluruh sekolah yang tidak terdapat kasus Covid-19.
"Kalau kami tutup nanti orang protes, masa memenuhi syarat PTM 100 persen tapi ditutup," ucap dia.
Minta orangtua awasi anak-anak
Meski belum membuat keputusan untuk menghentikan pembelajaran tatap muka 100 persen, Pemprov DKI meminta agar semua pihak waspada terhadap kasus Covid-19 di sekolah.
Termasuk pada orangtua yang memiliki anak yang sedang ikut dalam pembelajaran tatap muka.
Baca juga: 5 Hal yang Bisa Dilakukan Orangtua untuk Bantu Anak Hadapi Omicron
Riza meminta orangtua bisa waspada dan mengawasi anak-anak mereka disiplin menerapkan protokol kesehatan.
"Para orangtua, bapak ibu semuanya (diminta agar) patuh terhadap protokol kesehatan Covid-19 (ketika anak) pergi ke sekolah (dan saat) pulang kembali dari sekolah," ucap Riza.
Berikut 15 sekolah yang ditemukan kasus Covid-19 selama belajar tatap muka 100 persen berlangsung:
1. SDN Ceger 02 Pagi (3 peserta didik)
2. SDN Susukan 08 Pagi (1 peserta didik)
3. SDN Jati 01 Pagi (1 peserta didik)
4. SMP Islam Andalus (1 peserta didik)
5. SMP Labschool Jakarta (1 pendidik)
6. SMPN 252 Jakarta (1 peserta didik)