JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang anggota TNI AD meninggal dunia usai dikeroyok dan ditusuk sekelompok orang tak dikenal pada Minggu (16/1/2022).
Tidak hanya menimpa seorang anggota TNI, dua warga sipil lainnya yang berusaha melerai perkelahian itu turut menjadi korban luka-luka.
Peristiwa itu terjadi di kawasan Waduk Pluit, Jakarta Utara, tepatnya di sekitar Taman Burung.
Berikut fakta-fakta kasus pengeroyokan dan penusukan anggota TNI AD tersebut:
11 saksi dan 1 orang tersangka
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Wibowo mengatakan, pihaknya telah memeriksa 11 saksi terkait kasus pengeroyokan dan penusukan seorang anggota TNI AD serta dua warga sipil.
Saksi tersebut terdiri dari warga biasa yang merupakan pedagang setempat dan satu orang rekan korban yang juga anggota TNI.
"Kami telah melakukan pemeriksaan terhadap 11 saksi. 10 saksi dari masyarakat biasa dan satu saksi dari rekan korban, TNI," ujar Wibowo di Markas Polres Metro Jakarta Utara, Senin (17/1/2022).
Baca juga: Polisi Periksa 11 Saksi Kasus Pengeroyokan Anggota TNI AD di Waduk Pluit
Wibowo mengatakan, dari hasil pemeriksaan, diketahui bahwa pelaku pengeroyokan berjumlah enam orang.
Salah satu pelaku yang sudah ditangkap berinisial R, yang berperan memiting korban. Kemudian, tersangka B memukul korban.
"Selanjutnya tersangka B yang masih DPO melakukan penusukan terhadap korban, yang mengakibatkan korban meninggal dunia," kata dia.
Berdasarkan keterangan saksi, korban anggota TNI bernama Sahdi (23) sedang minum kopi di sekitar lokasi kejadian, di kawasan Taman Burung, Waduk Pluit, Jakarta Utara, Minggu (16/1/2022).
Baca juga: Polisi Amankan 3 Orang Terkait Pengeroyokan Anggota TNI AD di Jakarta Utara
Tiba-tiba, datang rombongan pelaku yang menanyakan asal-usul orang yang mereka cari dari kelompok tertentu.
Saat kejadian, korban yang ditanya tidak menjawab sehingga dipukul oleh tersangka B yang dibalas pukul juga oleh korban.
"Pada saat korban balas pukul ini, langsung dipiting oleh tersangka R yang sudah kami amankan dan (korban) ditusuk oleh tersangka B," kata dia.
Wibowo menyebutkan, korban dan pelaku tidak saling mengenal dan tidak memiliki masalah.
Adapun korban merupakan anggota TNI dari kesatuan Yon Infantri 303 Garut. Dia berada di Jakarta untuk berobat dan melakukan terapi.
Saat peristiwa terjadi, korban bersama rekannya sedang minum kopi di lokasi kejadian.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.