Di sisi lain, Sekretaris Camat Riswan Setyo juga belum bisa memastikan apakah banjir di wilayah administrasinya memang disebabkan oleh Tol JORR II.
Kata dia, berdasar keterangan warga, banjir yang terjadi kali ini memang lebih parah dari pada sebelum adanya tol JORR II.
"Ada penuturan warga, memang banjir yang sekarang baru separah ini, sebelum-sebelumnya memang enggak," papar Riswan.
"Sebelum ada Tol JORR II emang enggak separah ini," sambung dia.
Riswan menyatakan, penyebab utama banjir di sejumlah kelurahan di Kecamatan Benda memang disebabkan oleh hujan berintensitas tinggi.
Riswan mencontohkan, sebelum ada Tol JORR II, banjir yang kerap terjadi di Rawa Banban biasanya langsung surut usai hujan reda.
Namun, usai Tol JORR II berdiri, banjir di sana cenderung membutuhkan waktu yang lama hingga surut.
1.000 KK jadi korban banjir
Riswan Setyo menyebutkan, lebih dari 1.000 kepala keluarga (KK) menjadi korban banjir di empat kelurahan di Kecamatan Benda.
Riswan menuturkan, terdapat empat kelurahan yang terendam banjir, yakni Jurumudi, Jurumudi Baru, Benda, dan Belendung.
Per hari ini, menurut Riswan, banjir di Kelurahan Belendung telah surut.
Riswan mengaku tak dapat memprediksi kapan banjir di tiga kelurahan itu akan surut sepenuhnya.
Baca juga: Dari 1.000 KK, Hanya 15 Keluarga Korban Banjir di Kecamatan Benda yang Mengungsi
Pemkot Tangerang tengah berupaya agar banjir dapat segera surut. Salah satu caranya dengan memompa air menggunakan mesin.
Dari 1.000 KK itu, menurut Riswan, hanya 15 di antaranya yang mengungsi.
Sebanyak 15 KK itu diungsikan ke kantor Kelurahan Benda, mushala, dan pergudangan.
"Kemarin hanya ada 15 KK, itu di kantor Kelurahan Benda, mushala Nurul Iman, sama gudang botol," ucap Riswan.
Sementara itu, sisa warga yang terdampak banjir sejak Selasa (18/1/2022) memilih untuk tak mengungsi.
Dia menyebut, pihaknya telah menyiapkan Gelanggang Olahraga (GOR) Benda sebagai lokasi pengungsian.
Namun, korban banjir di sana lebih memilih untuk menetap di kediamannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.