Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Kunjung Dibuatkan JPO, Warga Cilenggang Protes Bentangkan Spanduk

Kompas.com - 25/01/2022, 17:57 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Warga RT 02 RW 01 Kelurahan Cilenggang, Serpong, Tangerang Selatan, kembali menggelar aksi protes, pada Selasa (25/1/2022). Sebab, keinginan mereka untuk memiliki jembatan penyeberangan orang (JPO) tak kunjung dipenuhi.

Proyek pembangunan Tol Serpong-Balaraja (Serbaraja) telah membatasi akses warga yang berada di RT02 RW01 dengan RT03 RW02.

Ketua RT02 Neni Prihartini mengatakan, warganya meminta ada JPO agar tidak perlu memutar lebih jauh ketika menuju ke wilayah RT03.

"Jadi kita mengajukan agar ada jembatan. Cukup untuk orang saja, yang penting mereka bisa jalan menyeberang untuk anak mengaji, sekolah, atau kerja. Jadi enggak perlu memutar jauh," ujar Neni, saat ditemui di lokasi, Selasa (25/1/2022).

Baca juga: Seorang Pria Meninggal akibat Jatuh dari Jembatan Penyeberangan Rusak

Menurut Neni, ada 110 kepala keluarga (KK) yang terdampak pembangunan tol. Warga yang tak memiliki kendaraan harus berjalan memutar lebih kurang sejauh 2 kilometer.

Aksi protes warga dilakukan dengan membentangkan sejumlah spanduk.

Pada aksi protes pertama, tuntutan warga terhadap kontraktor proyek belum dipenuhi. Padahal aksi itu dilakukan pada beberapa bulan silam.

“Sudah cukup lama. Mungkin ada sekitar empat bulan lalu,” ucap Neni.

Ia menuturkan, warga telah mengumpulkan tanda tangan agar tuntutan mereka dipenuhi. Namun, pihak kontraktor proyek belum merespons tuntutan warga.

Neni mengatakan, pihaknya telah bertemu dengan pihak kontraktor sekitar empat bulan lalu.

“Waktu saya rapat, dari pihak pengelola itu jawabannya, karena tidak ada tiang penyangga di tengah. Sedangkan ada jembatan yang dibangun tanpa tiang itu," kata Neni.

Baca juga: Jakarta Akan Bangun 21 Jembatan Penyeberangan Orang Tahun Ini

"Alasannya jarak di sini terlalu jauh. Kedua, kalau dibuatkan di sini untuk tangganya itu di tanah siapa,” tutur dia.

Selain itu, berdasarkan hasil pertemuan terakhir, pihak kontraktor khawatir jika JPO dibangun, akan banyak anak-anak yang melemparkan batu ke jalan.

“Menurut saya itu alasan yang tidak masuk akal. Nanti kan juga bisa pakai jaring,” imbuhnya.

Neni menegaskan, saat ini warga sangat membutuhkan JPO. Sejak proyek tol dimulai, warga harus menggunakan kendaraan untuk memutar cukup jauh ke tempat ibadah dan sekolah.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com