Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Resmi Diluncurkan, Angkot Ber-AC di Jakarta Dilengkapi Kamera CCTV hingga Emergency Button

Kompas.com - 28/01/2022, 20:12 WIB
Reza Agustian,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - 60 unit mikrotrans yang diluncurkan oleh PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) dilengkapi berbagai fasilitas yang modern.

Direktur Utama PT Transjakarta Mochammad Yana Aditya mengungkapkan, angkutan tersebut lebih nyaman dibandingkan dengan angkutan umum bus kecil yang ada sebelumnya karena dilengkapi pendingin udara (AC) hingga sistem pemosisi global (GPS).

"(Mikrotrans) lebih nyaman dengan AC, lebih informatif dengan adanya displai informasi, dan lebih aman dengan adanya (kamera) CCTV dan GPS," kata Yana di Stasiun Gondangdia, Jumat (28/1/2022).

Baca juga: Pemprov DKI Luncurkan 60 Unit Angkot Ber-AC di Stasiun Gondangdia

Selain itu, angkutan ini dilengkapi dengan palu pemecah kaca dan tombol darurat (emergency button).

Yana berujar, fitur ini menunjukkan bahwa mikrotrans mengutamakan keselamatan penumpangnya.

"Kami sudah ada (kamera) CCTV ada empat, itu bisa meng-cover dari pelanggan depan dan belakang. Kami juga pasang palu pemecah kaca dan emergency button, sehingga kalau terjadi apa-apa, penumpang bisa pencet emergency button itu dan bisa keluar," jelas Yana.

Baca juga: Detik-detik Pramudi Transjakarta Gagalkan Percobaan Bunuh Diri, Gerak Cepat Usai Gagal Membujuk

Yana menambahkan bahwa mikrotrans ini menggunakan pintu otomatis. Pintu hanya bisa dibuka tutup oleh pramudi, yang membuat penampilannya semakin profesional.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo menjelaskan, Pemprov DKI melalui PT Transjakarta meluncurkan mikrotrans versi terbaru untuk membuat nyaman warga yang bermobilitas.

"Melalui program JakLingko kami menghadirkan subsistem dalam penanganannya. Pertama, mengendalikan kendaraan pribadi. Kedua, mengelola layanan angkutan umum agar menjadi primadona masyarakat dalam bermobilitas," ujar Syafrin.

Baca juga: Pramudi Bus TransJakarta yang Gagalkan Aksi Bunuh Diri Dihadiahi Emas Antam

Syafrin berharap agar masyarakat Jakarta yang bermobilitas menggunakan angkutan umum mendapatkan standar pelayanan yang setara, baik pengguna angkutan umum bus kecil maupun bus besar.

"Target kami 60 persen dari total perjalanan yang ada di Jakarta menggunakan angkutan umum," tutur Syafrin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com