Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelenteng Hok Lay Kiong di Kota Bekasi, Saksi Bisu Perjuangan Buruh Melawan VOC

Kompas.com - 31/01/2022, 16:35 WIB
Joy Andre,
Nursita Sari

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Menjelang Tahun Baru Imlek 2573 Kongzili, Kelenteng Hok Lay Kiong di Jalan Kenari, Margahayu, Bekasi Timur, Kota Bekasi, mulai bersiap.

Lampu-lampu lampion berwarna merah terpasang menghiasai langit-langit kelenteng. Lilin-lilin besar ditata sedemikian rupa di dalam area kelenteng.

Kelenteng tertua di Kota Bekasi ini menyimpan jejak perjuangan buruh Tionghoa melawan Kongsi Dagang VOC di Batavia.

"Pembangunan kelenteng itu terjadi karena sewaktu masa penjajahan, banyak buruh Tionghoa yang melawan VOC karena upah tidak layak," ucap Ronny Hermawan, Ketua Yayasan Kelenteng Hok Lay Kiong, saat dihubungi pada Senin (31/1/2022).

Baca juga: Menengok Hok Lay Kiong, Kelenteng Tertua Pembawa Rezeki di Kota Bekasi

Ronny menjelaskan, saat itu para buruh melawan VOC dengan keterbatasan senjata. Banyak di antara kaum buruh kemudian melarikan diri ke kawasan desa seperti Bekasi, Cikarang, Karawang, Pandeglang, Tangerang, dan sekitarnya.

"Karena ada kebutuhan beribadah, salah satunya membangun kelenteng. Jejak sejarahnya bisa kita lihat di Bekasi, Cikarang, Karawang. Kalau yang di Tangerang tuh, Tangerang Kota sampai ke Pandeglang kan banyak kelenteng, jalurnya ke sana. Terus sejarah yang lain ada juga makam-makam tua warga Tionghoa," jelas Ronny.

Sejak awal berdiri hingga kini, Kelenteng Hok Lay Kiong telah beberapa kali direnovasi.

Baca juga: Cegah Covid-19, Ibadah Imlek di Kelenteng Hok Lay Kiong Kembali Dibatasi

Banyak ruangan dan fasilitas yang ditambah untuk lebih mempercantik kelenteng yang didominasi warna merah dan emas itu.

“Ya jadi dulu mungkin masih kecil, tapi seiring dengan perjalanan oleh umat-umatnya dan banyaknya sumbangan yang diberikan, baik itu saweran atau swadaya, maka kelenteng dibangun dan diperluas sedikit demi sedikit, tapi tetap saja ini merupakan proses yang lama,” ujar Ronny.

Ronny mengatakan, dalam perayaan Tahun Baru Imlek besok, ibadah akan dibatasi guna mencegah penyebaran Covid-19, terutama varian baru Omicron.

"Kelenteng membatasi, beribadah juga dibatasi. Kalau sudah satu jam, bergantian dengan yang lain, seperti tahun lalu, dibatasi," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kekerasan Seksual terhadap Anak Naik 60 Persen, KPAI Ungkap Penyebabnya

Kekerasan Seksual terhadap Anak Naik 60 Persen, KPAI Ungkap Penyebabnya

Megapolitan
Gerindra Kantongi 7 Nama Kader Internal untuk Pilkada Tangsel, Tak Ada Komika Marshel Widianto

Gerindra Kantongi 7 Nama Kader Internal untuk Pilkada Tangsel, Tak Ada Komika Marshel Widianto

Megapolitan
Kaesang Dinilai Tak Cocok Jadi Cawalkot Bekasi karena Tak Lahir dan Besar di Bekasi

Kaesang Dinilai Tak Cocok Jadi Cawalkot Bekasi karena Tak Lahir dan Besar di Bekasi

Megapolitan
Gerindra Pastikan Bakal Usung Kader Internal pada Pilkada Tangsel 2024

Gerindra Pastikan Bakal Usung Kader Internal pada Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Megapolitan
Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang lalu Jalan

Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang lalu Jalan

Megapolitan
Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Megapolitan
Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Megapolitan
Kecelakaan Beruntun di 'Flyover' Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kecelakaan Beruntun di "Flyover" Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Megapolitan
Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Megapolitan
Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Megapolitan
Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Megapolitan
Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Megapolitan
Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com