Dinkes DKI: Anak Muda Berjiwa Suka Nongkrong Sangat Mudah Jadi Agen Penular Covid-19

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia mengatakan, anak muda yang masih sering nongkrong menjadi kelompok yang rentan menjadi agen penularan Covid-19.

Dia menyebutkan, warga rentang usia 21-30 tahun yang berstatus pegawai memiliki aktivitas yang tinggi dan sering mengisi waktu dengan bertemu rekan sejawat.

"Artinya (usia) 21-30 itu teman-teman yang fresh graduate, baru pada bekerja, gitu ya, yang aktivitasnya betul-betul mobilitasnya ke sana ke sini kerjaannya, pun karena masih berjiwa nongkrong-nongkrong dengan teman-teman, sehingga di situ yang harus lebih waspada karena mereka sangat mudah menjadi agen penular," kata Dwi saat dihubungi melalui telepon, Senin (31/1/2022).

Baca juga: Covid-19 di Jakarta Mengganas, Tak Bisa lagi Disepelekan dan Butuh Pengetatan Ekstra

Kelompok anak muda ini, kata Dwi, harus diingatkan terus agar tidak menjadi agen penularan Covid-19 yang kini melonjak lagi di DKI Jakarta.

Di sisi lain, kelompok usia 21-30 tahun ini juga memiliki literasi digital yang baik sehingga relatif cepat mendapatkan informasi terkait perkembangan Covid-19.

"Literasi digitalnya baik ya, jadi kita mengingatkan kelompok 21-30 ini melalui media digital nih saya rasa bisa mengingatkan mereka, agar jangan abai (protokol kesehatan)," kata Dwi.

Baca juga: Ada Temuan Covid-19 dan Langgar Prokes, 1.541 Kantor di Jakarta Ditutup Sementara Selama PPKM

Selain itu, Dwi juga meminta masyarakat disiplin melaksanakan protokol kesehatan, termasuk menggalakkan kembali penggunaan masker dobel seperti saat varian Delta merebak di Jakarta pada pertengahan 2021.

"Karena waktu itu sudah menggencarkan untuk pakai masker dobel dan sekarang dengan sifat Omicron yang lebih mudah menular daripada Delta, berarti kepentingan untuk pakai masker itu kembali kita praktikan lagi," kata Dwi.