Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

133 Warga Positif Covid-19, Akses Keluar Masuk Kelurahan Kartini Dibatasi

Kompas.com - 02/02/2022, 12:21 WIB
Reza Agustian,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 133 warga Kelurahan Kartini, Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat, terkonfirmasi positif Covid-19.

Terkait temuan ini, Lurah Kartini, Ati Mediana mengatakan, pihaknya menerapkan sistem satu pintu untuk akses keluar masuk atau one gate system.

"Alhamdulillah dari pengurus rukun tetangga (RT) dan rukun warga (RW) dengan sendirinya, karena saya sebelumnya memberikan imbauan boleh menerapkan one gate system," ujar Ati saat dihubungi, Rabu (2/2/2022).

Baca juga: 133 Warga Kelurahan Kartini di Sawah Besar Terkonfirmasi Positif Covid-19

Dalam penerapan one gate system, warga yang tidak terpapar Covid-19 diizinkan untuk keluar masuk lingkungan.

Namun, kegiatan masyarakat dibatasi karena hanya satu jalan yang dibuka.

"Dalam satu wilayah ada beberapa gang yang aktif, sementara ini dimatikan, hanya fokus lewat satu gang saja," kata dia.

"Kalau warga yang tidak positif bisa keluar masuk, tapi tetap dibatasi kegiatannya," ungkapnya.

Penerapan one gate system di Kelurahan Kartini telah diterapkan sejak tiga pekan lalu dan dilakukan di beberapa RW saja.

"Ada di beberapa RW telah dilaksanakan, sudah hampir tiga minggu. Mengingat kasus yang makin lama makin meningkat dan di beberapa RW yang cukup tinggi," ucapnya.

Baca juga: BOR RS Covid-19 di Jakarta Capai 60 Persen, ICU 28 Persen

Ati mengungkapkan, kebijakan one gate system tetap diterapkan dan masih berlanjut sampai batas waktu yang belum ditentukan.

"Diperlanjut saja kami terapkan di wilayah yang memang kasusnya tinggi. Berhentinya kapan saya lihat kasus ini sampai menurun bahkan menjadi zona hijau," kata Ati.

Saat ini sembilan RW di Kelurahan Kartini masih berada dalam zona kuning dan oranye.

Adapun warga yang positif Covid-19 sedang menjalani isolasi mandiri, baik di rumah masing-masing, Rumah Sakit Darurat Covid (RSDC) Wisma Atlet, maupun rumah sakit terdekat.

Selain itu, warga juga telah menerima bantuan pangan dari Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat.

"Alhamdulillah tahun ini pihak dinas sosial memberikan bantuan yang terdampak. Dari satu rumah yang terpapar, tetangga depan, kanan, kirinya juga mendapat bantuan," tutur Ati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com