JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya akan menelusuri kasus seorang perempuan menerima hasil tes positif Covid-19 dari sebuah perusahaan jasa layanan pemeriksaan padahal belum menjalani tes swab polymerase chain reaction (PCR).
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Endra Zulpan menjelaskan, polisi akan mendalami kasus yang terjadi di Bumame Farmasi, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, tersebut.
"Nanti akan kami dalami dari penyidik reserse," ujar Zulpan, Sabtu (5/2/2022).
Baca juga: Hasil Keluar Sebelum Tes Covid-19 Dilakukan, Kredibilitas Penyedia Jasa Layanan Dipertanyakan
Sebelumnya, warganet dihebohkan dengan video rekaman yang menampilkan aksi seorang perempuan melakukan protes ke Bumame Farmasi setelah dia mendapat hasil swab PCR positif Covid-19. Aksi protes itu terjadi di Bumame SCBD, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis lalu.
Kepada karyawan Bumame, perempuan itu mengaku belum melakukan swab PCR. Bagaimana mungkin dirinya bisa mendapatkan hasil tes positif Covid-19.
"Kemarin saya bikin janji untuk tes PCR hari ini. Kenapa saya dikirimin hasil tes antigen. Sementara saya belum datang. Ini saya dikirimin, sementara saya belum ke sini. Hasil tes antigen, terus tadi pagi saya dikirimin hasil tes PCR. Sementara saya belum datang," kata perempuan dalam video itu sebagaimana dilaporkan Tribun Jakarta.
Dalam aksi protesnya perempuan itu juga menunjukkan dua lembar kertas hasil tes Covid-19 yang menunjukan hasil positif.
"Iya makanya ini kan aneh sekali. Terus dua-duanya hasilnya positif lagi, orang saya belum datang, kok sudah dikirimin hasil," ucap dia.
Direktur Utama Bumame Farmasi James Wihardja mengonfirmasi bahwa perempuan tersebut melakukan aksi protes. James meminta maaf prihal kejadian yang dialami perempuah bernama Zakiah itu.
"Kami mengakui bahwa kejadian yang ibu alami hari ini, memang benar adanya kesalahan dari pihak admin kami yang menyebabkan kerugian dan ketidaknyamanan," kata James.
Baca juga: Soal Viral Hasil PCR Keluar Sebelum Tes, Ini Tanggapan Bumame Farmasi
James dalam keterangan tertulis menjelaskan bahwa hasil tes PCR yang diterima perempuan itu tertukar dengan hasil tes milik orang lain yang namanya memiliki kemiripan.
"Admin tersebut mengirimkan hasil pasien lain yang mempunyai nama yang persis sama dengan ibu yang hasil tesnya pada tanggal 2 Februari 2022 adalah positif antigen dan juga PCR," imbuhnya.
James menegaskan, Bumame Farmasi telah memberikan teguran kepada stafnya serta memastikan kejadian itu tidak akan terulang.
"Serta menjadikan hal ini sebagai evaluasi bagi seluruh tim Bumame Farmasi agar ke depannya kami bisa melayani seluruh klien/customer kami dengan lebih teliti dan bertanggung jawab lagi. Besar harapan saya, permohonan maaf ini dapat diterima dengan baik oleh Ibu Zakiah," ucap James.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.