Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembagian Lapak di Kawasan Kuliner Pasar Lama Tangerang Timbulkan Kerumunan

Kompas.com - 07/02/2022, 18:56 WIB
Muhammad Naufal,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Pembagian lokasi berjualan para pedagang kaki lima (PKL) di kawasan kuliner Pasar Lama, Kota Tangerang, Senin (7/2/2022), menimbulkan kerumunan.

Padahal, kasus Covid-19 di Kota Tangerang kini semakin melonjak. Pantauan Kompas.com, proses pembagian lokasi berlangsung mulai pukul 16.40 WIB.

Para PKL di Pasar Lama dikumpulkan di lokasi berjualan yang baru. Para PKL dan panitia pembagi lokasi tampak berkerumun di area utara kawasan kuliner Pasar Lama.

Baca juga: PT TNG Pastikan Pungli Hilang Setelah Pasar Lama Tangerang Ditata Ulang

Diskusi di antara mereka tampak berjalan alot. Salah satu yang dibahas yakni sistem pembagian lapak baru di Pasar Lama.

Panitia pun menyuruh agar para PKL berdiri di lapak masing-masing. "Mundur-mundur. Jaga jarak," ucap panitia kepada PKL, Senin.

Namun, para PKL tampak tidak menggubris arahan panitia itu. Saat diminta untuk menjaga jarak, para PKL juga masih tetap berkerumun.

Kepala Satpol PP Kota Tangerang Agus Henra, Direktur PT Tangerang Nusantara Global (TNG) Edi Candra, Kepala Pelaksana BPBD Kota Tangerang Denny Koswara, dan sejumlah pejabat lain tampak hadir di lokasi.

Baca juga: Uang Sewa PKL Pasar Lama Rp 250.000 per Minggu Digunakan untuk Biaya Proyek Tata Ulang dan PAD

Anggota dari masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD) sesekali mengingatkan agar para pihak yang berdiskusi untuk menjaga jarak. Namun, mereka kembali berkerumun setelah beberapa saat.

Hingga pukul 17.12 WIB, pembagian lokasi berdagang masih berjalan.

Kasus Covid-19 melonjak

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), kasus harian di Tangerang Raya sudah melampaui puncak penularan varian Delta yang terjadi pada Juli 2021.

Kemenkes mencatat 4.000 kasus harian pada awal Februari 2022 di Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan, yang termasuk Tangerang Raya.

Pada Juli 2021, puncak varian Delta, tercatat rata-rata penambahan 3.200 kasus per hari di Tangerang Raya.

Baca juga: Lonjakan Covid-19 Kota Tangerang, Pernah 0 pada Desember 2021, Kini di Atas 1.500

Sementara, penambahan kasus harian di Kota Tangerang juga cukup signifikan belakangan ini.

Catatan Kompas.com, kasus baru Covid-19 di Kota Tangerang melebihi 100 kasus per hari terjadi mulai 24 Januari 2022.

Sejak tanggal tersebut, penambahan kasus Covid-19 di wilayah ini terus mengalami lonjakan.

Berikut ini data jumlah kasus harian Covid-19 di Kota Tangerang dalam beberapa hari terakhir:

  • 29 Januari 2022: 711 kasus
  • 30 Januari 2022: 691 kasus
  • 31 Januari 2022: 498 kasus
  • 1 Februari 2022: 915 kasus
  • 2 Februari 2022: 768 kasus
  • 3 Februari 2022: 1.511 kasus
  • 6 Februari 2022: 1.628 kasus
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Megapolitan
Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Megapolitan
Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com