Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Warga Tangerang Rutin Donasi Darah di Rumah Bersama Keluarga, Tergerak karena Stok PMI Menipis

Kompas.com - 13/02/2022, 11:19 WIB
Reza Agustian,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com -  Seorang warga Tangerang bernama Nur Azizah (28) rutin mendonasikan darahnya melalui Palang Merah Indonesia (PMI). Rutinitas itu berawal ketika dirinya memiliki kesempatan untuk menolong seseorang yang membutuhkan darah.

"Awal karena bantu orang lain, ketika pas kuliah. Kebetulan dia habis jadi narasumber di kampus, pulangnya kecelakaan. Sempat dioperasi dan kekurangan darah. Awalnya saya takut jarum suntik, lalu diyakini menolong demi kebaikan, akhirnya memberanikan diri untuk donasi darah," ujar Azizah kepada Kompas.com, Minggu (13/2/2022).

Dari peristiwa tersebut, dia tergerak untuk menjadikan kegiatan ini sebagai rutinitas. Sejak saat itu, dia selalu mendonasikan darahnya setiap tiga bulan sekali. Terakhir dirinya mendonorkan darah pada tanggal 12 Februari 2022.

Baca juga: Stok Darah di PMI Jaksel Sudah Lampu Kuning, Warga Diminta Tak Khawatir Jadi Donor di Tengah Pandemi Covid-19

Donasi darah di rumah

Selama pandemi, stok darah di sejumlah PMI sempat menipis. Azizah mengatakan dia pernah dihubungi oleh PMI Kota Tangerang yang menawarkan untuk donasi darah di rumah.

Kata dia, PMI Kota Tangerang sedang kekurangan stok sehingga melakukan upaya jemput bola.

"Pernah beberapa kali dihubungi dan ditanya mau donor lagi apa nggak, karena lagi-lagi mereka kekurangan stok darah bahkan pernah sampai minus," ujarnya.

Kondisi ini membuat Azizah menginisiasikan gerakan untuk donasi darah di rumah saja. Dia mengawalinya dengan mengajak orang terdekat terlebih dahulu seperti keluarga.

"Ini untuk akomodir teman-teman yang mau donasi darah tapi masih takut pergi jauh. Dulu awalnya yang hadir cuma 8 orang, karena syarat panggil PMI ke rumah minimal ada 8 donor," kata Azizah.

Baca juga: Polemik Tata Ulang Pasar Lama, Ditolak Warga hingga Disebut Langgar Undang-undang

"Lalu di kegiatan berikut-berikutnya jumlah donor semakin bertambah bisa 25 sampai 30 orangan, jumlahnya kadang nggak tentu," sambung Azizah.

Azizah menceritakan dia tergerak untuk membuat gerakan ini karena kegiatan serupa di tempat umum sudah mulai jarang. Sementara itu, banyak masyarakat yang belum tergerak untuk datang sendiri ke PMI untuk menjadi donor.

Dia pun mengungkapkan manfaat yang ia rasakan setelah mendonasikan darahnya. Dia merasa lebih sehat dan bugar.

"Ada juga bapak-bapak bilang dulunya sering kram dan kaku di lehernya, setelah rutin donor darah jadi nggak muncul lagi (sakit yang dirasakan)," ucapnya.

Lebih lanjut, Azizah berharap masyarakat tidak ragu untuk menjadi donor darah. Menurutnya, selain membuat tubuh lebih sehat, kegiatan itu juga dapat menolong sesama.

"Buat yang takut donasi darah di masa pandemi, enggak perlu takut lagi. Donasi darah itu aman, petugasnya juga taat prokes. Kalau takut keluar rumah, bisa panggil petugas ke rumah, jadi tidak ada alasan untuk tidak donasi darah lagi," tuturnya.

"Harapannya semoga semakin banyak yang melek buat donasi darah, karena setiap 8 detik ada 1 orang yang membutuhkan transfusi darah," sambung Azizah.

Baca juga: Apakah Bintang 1 dari Pelanggan Selalu Pengaruhi Performa Driver? Ini Penjelasan Gojek

Stok darah menipis

Sebelumnya dikabarkan, stok darah di PMI mulai menipis, salah satunya di PMI Jakarta Selatan. Ketua PMI Jaksel Abdul Haris mengatakan stok menurun sejak munculnya varian Omicron di Tanah Air.

"Sebenernya semua golongan aman, cuma memang ukuran stok ya, kita sudah berada di 'lampu kuning'. Itu makanya kita imbau masyarakat bisa datang ke PMI Jaksel atau Pusat," kata Ketua PMI Jakarta Selatan Abdul Haris saat dihubungi, Sabtu (12/2/2022).

Haris mengatakan, PMI Jaksel pun melakukan antisipasi untuk menambah stok darah yang mulai berkurang.

Salah satu caranya dengan jemput bola mendatangi kantor kecamatan untuk menggelar sentra donasi darah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com