Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisa Kurangi Banjir Jakarta, Ini Cara Kerja Bendungan Ciawi-Sukamahi

Kompas.com - 16/02/2022, 17:33 WIB
Ihsanuddin

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Bendungan Ciawi dan Sukamahi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, diperkirakan rampung pada pertengahan tahun ini. Setelah selesai dibangun, kedua bendungan tersebut diyakini bisa membantu mengurangi intensitas banjir di Jakarta.

Lalu, bagaimana cara kerja kedua bendungan tersebut?

Baca juga: Dua Bendungan untuk Tangani Banjir Jakarta Rampung Pertengahan Tahun

Mengutip Kompas.id, Bendungan Ciawi dan Sukamahi merupakan bagian dari rencana induk sistem pengendalian banjir dari hulu hingga hilir dengan tujuan mengurangi kerentanan banjir Jakarta. Keberadaan dua bendungan ini bakal mampu mereduksi banjir Sungai Ciliwung hingga 30 persen.

Proyek strategis nasional yang dimulai pembangunannya pada 2017 itu merupakan bendungan kering pertama di Indonesia. Cara beroperasi dua bendungan ini berbeda dengan bendungan pada umumnya lantaran baru akan digenangi air saat musim hujan.

Baca juga: Anggota Brimob Merangkak Usai Dibegal di Bekasi, Saksi: Enggak Ada Warga yang Nolong

Direktur Bendungan dan Danau Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Airlangga Mardjono, dalam sesi wawancara khusus bersama Kompas, Selasa (8/2/2022) mengatakan, dua bendungan itu dilengkapi dengan conduit atau saluran pengelak di bawah tubuh bendungan.

Saluran pengelak yang mirip gorong-gorong itu berfungsi menampung debit air dari hulu saat terjadi hujan.

”Pada saat datang debit air dalam volume besar, air akan tertampung di bendungan dalam waktu beberapa jam. Dan air tersebut akan dikeluarkan secara terkendali karena kami sudah atur dengan kapasitas tertentu. Jadi, air yang mengalir ke bawah (Ciliwung hilir) itu sudah aman sesuai kapasitas,” kata Airlangga.

Baca juga: Harga Tiket Formula E Mirip MotoGP Mandalika, Ini Rincian Harganya

Bendungan Ciawi yang berada di Desa Cipayung, Desa Gadog, dan Desa Sukakarya di wilayah Kecamatan Megamendung serta Desa Kopo di wilayah Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, itu didesain dengan tipe urukan tanah zonal random inti miring.

Bendungan ini berdaya tampung 6,55 juta meter kubik saat banjir.

Adapun Bendungan Sukamahi yang berlokasi di hulu Sungai Cisukabirus (anak Sungai Ciliwung), tepatnya di Desa Sukamahi, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, didesain serupa dengan Bendungan Ciawi.

Bendungan Sukamahi memiliki daya tampung 1,71 juta meter kubik.

Bendungan Ciawi memiliki kemampuan mereduksi banjir sebesar 30,6 persen. Jika tanpa Bendungan Ciawi, debit Sungai Ciliwung mencapai 365 meter kubik per detik.

Sementara itu, dengan adanya Bendungan Ciawi, debit air Sungai Ciliwung menjadi 253,25 meter kubik per detik atau berkurang 111,75 meter kubik per detik.

Baca juga: Pemprov DKI Samakan Gerebek Lumpur dengan Normalisasi Sungai, Dinilai untuk Tutupi Kegagalan Tangani Banjir

Bendungan Sukamahi yang dibangun tak jauh dari Bendungan Ciawi di aliran Sungai Cisukabirus (anak sungai Ciliwung) turut berperan mengurangi debit air sebesar 27,4 persen.

Debit air dari Sungai Cisukabirus tanpa bendungan sebesar 56,52 meter kubik per detik. Artinya, dengan kehadiran bendungan ini, debit dari Cisukabirus menjadi 41,05 meter kubik per detik atau berkurang 15,47 meter kubik per detik (mereduksi banjir 27,4 persen).

Meski demikian, pengendalian banjir Jakarta di Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung tak hanya bertumpu pada keberadaan dua bendungan tersebut. Di bagian bawah dua bendungan itu ada pula tiga titik penyekat air, Bendung Katulampa, dan Pintu Air Depok.

Keberadaan titik penyekat air serta Bendung Katulampa dan Depok membantu mengendalikan debit DAS Ciliwung sehingga aliran air yang sampai ke Pintu Air Manggarai berkurang hingga 11,9 persen atau setara 77,98 meter kubik per detik.

Berita ini telah tayang di Kompas.id dengan judul "Menilik Cara Kerja Bendungan Ciawi-Sukamahi"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com