Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Sikap Pedagang Daging Sapi Terpecah, Ada yang Mogok, Ada yang Tetap Berjualan...

Kompas.com - 01/03/2022, 09:34 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

“Nah, ternyata pada mogok (pedagangnya), kami pun ikut libur,” jelas Suwandi.

Pedagang di Pasar Agung Depok tetap berjualan

Sejumlah pedagang daging sapi di Pasar Agung Depok tetap berjualan meski harga daging sapi kian melonjak.

Pedagang daging sapi bernama Jaji (41) menyebutkan, memang ada edaran dari asosiasi pedagang yang menyerukan untuk mogok jualan serentak.

Kendati demikian, Jaji dan beberapa pedagang lainnya di Pasar Agung tetap buka, meski ada beberapa penjual daging yang mogok dagang dari total 10 pedagang.

"Info mogok ada, cuma lampiran dari edaran asosiasi pedagang. Maksudnya ada pro dan kontra, artinya ada yang lanjut mogok, ada yang jualan. Di sini ada sekitar lima pedagang yang enggak jualan," kata Jaji.

Saat ini harga daging sapi di pasaran mencapai Rp 130.000 per kilogram, naik Rp 10.000 dari yang semula Rp 120.000 per kilogram.

Baca juga: Harga Daging Sapi Naik, Banyak Pedagang di Pasar Kramatjati Tutup Lapak

Harganya diperkirakan akan naik lagi menjelang Lebaran.

Jaji menuturkan, kenaikan harga daging sapi berpengaruh pada omzet dan penjualan hariannya.

"Omzet sehari Rp 10 jutaan lebih sebelum ada kenaikan harga. Sekarang pas kenaikan harga cuma Rp 5 juta per hari. Sehari (bisa menjual) 80 kilo sebelumnya (ada kenaikan harga). Kalo sekarang pascakenaikan cuma sekitar 40 kilo aja," pungkas Jaji.

Harga Daging Sapi Naik, DPD APPDI Jakarta Berharap Pemerintah Beri Subsidi

Sekretaris DPD APDI DKI Jakarta Tubagus Mufti Bangkit Sanjaya mengatakan, aksi mogok jualan para pedagang daging sapi sebagai bentuk protes terhadap pemerintah imbas kenaikan harga daging dari pemasok.

Padahal, para pedagang terikat ketentuan harga eceran tertinggi (HET) untuk menjual daging kepada konsumen.

Dengan demikian, keuntungan yang diperoleh para pedagang lebih menipis.

"Karena kan tahun lalu 2021 kami juga melakukan hal serupa aksi mogok, nah di situ disepakati HET daging sapi Rp 130.000 per kg," ujar Mufti saat dihubungi.

Apalagi, saat memasuki Ramadhan nantinya diprediksi jumlah permintaan konsumen semakin meningkat. Sehingga membuat ongkos operasional pedagang menjadi lebih mahal.

Baca juga: Harga Daging Sapi Naik, Pedagang di Bekasi Keluhkan Omzet Turun 40 Persen

Menurut Mufti, mahalnya ongkos operasional membuat keuntungan pedagang makin menipis meski jumlah permintaan lebih banyak.

"Bukan untung malah tambah rugi, kami yang tadinya hanya berjuang untuk member, para pedagang warung, cuma kalau permintaan meningkat, cost-nya siapa yang menanggung," imbuhnya.

Karena itu, APDI berharap pemerintah memberikan subsidi kepada para pedagang daging sapi, seperti kebijakan HET minyak goreng yang kemudian disubsidi oleh pemerintah pusat.

"Atau subsidi sampai hari Lebaran saja, jangan subsidi terus-terusan karena lagi pandemi semua takut pemborosan, subsidi Rp 10.000 per kg saja sudah cukup," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com