Titien mengatakan, para pedagang menjual daging sapi dengan harga tinggi karena mereka membeli daging sapi di rumah pemotongan hewan (RPH) dengan harga yang sudah mahal.
Baca juga: Pedagang di Tangerang Mogok Jualan karena Harga Daging Sapi Terus Naik
Namun, Titien mengaku tak mengetahui harga jual daging sapi di RPH.
"Enggak tahu berapa di jagalnya. Dia jual ke pengunjungnya itu Rp 140.000. Jadi dia (penjual daging sapi) beli dengan harga sudah mahal (dari RPH), gitu," ungkap dia.
Saat dikonfirmasi, Kepala UPT RPH-Ruminansia Bayur Sugeng Priyono mengakui bahwa harga jual daging sapi kian meningkat.
Pihaknya menjual daging sapi karkas dengan harga Rp 106.000 hingga Rp 107.000 per kilogram saat ini.
"Di sini jualnya karkas, yang ada tulangnya itu. Memang naik, kalau sekarang Rp 106.000-Rp 107.000 untuk satu kilogram karkas," ucap Sugeng, Selasa.
Sugeng tak mengungkapkan harga karkas per kilogram sebelum mengalami kenaikan ini.
Namun, menurut dia, harga karkas memang kerap naik-turun sebanyak Rp 1.000-Rp 1.500.
Baca juga: Rumah Pemotongan Hewan Bayur Akui Harga Jual Daging Sapi Kian Meningkat
"Naik turun biasanya, kadang naik Rp 1.000 atau Rp 1.500," tuturnya.
Kenaikan ini, lanjut Sugeng, sudah berlangsung selama sekitar dua pekan ke belakang.
Ia menduga bahwa pedagang daging sapi melakukan aksi mogok jualan karena harga jual daging sapi mengalami kenaikan.
"Iya, mungkin karena karkasnya naik, (maka pedagang sapi melakukan aksi mogok jualan)," tuturnya.
Sementara itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang bakal menggelar operasi pasar setelah pedagang daging sapi melakukan aksi mogok jualan.
Kepala Disperindagop-UKM Kota Tangerang Teddy Bayu berujar, operasi pasar dilakukan guna mencegah kelangkaan daging sapi setelah para pedagang mogok jualan.
"Tadi kami rapat di bawah koordinasi Pak Asda 1, rencana akan digelar operasi pasar," ujar Teddy.
Baca juga: Cegah Kelangkaan Daging Sapi Imbas Pedagang Mogok, Pemkot Tangerang Akan Gelar Operasi Pasar
"Lebih jelasnya bisa ditanyakan ke Pak Asda 1," sambung dia.
Saat ditanya kapan pihaknya akan menggelar operasi pasar, Teddy belum merespons.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.