Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengawas Pasar Serpong Imbau Pedagang Daging Sapi Mogok Jualan Hanya Tiga Hari

Kompas.com - 28/02/2022, 20:36 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com – Pedagang daging sapi di Pasar Serpong, Tangerang Selatan, mulai menggelar aksi mogok berjualan pada hari ini, Senin (28/2/2022).

Pengawas Operasional Pasar Serpong Budi Uripto mengimbau para pedagang daging sapi melakukan aksi mogok hanya sampai tiga hari.

“Hari ini mulai (aksi mogok), rencana sampai Rabu. Saya sudah imbau dan tadi saya konfirmasi dengan paguyuban pedagang daging sapi Pasar Serpong mereka sepakat Kamis mau buka,” ujar Budi saat dihubungi.

Baca juga: Mulai Hari Ini, Pedagang Daging Sapi di Pasar Serpong Tangsel Mogok Berjualan

Budi berujar, aksi mogok yang awalnya direncanakan selama lima hari dipangkas menjadi hanya tiga hari.

Hal itu diputuskan agar pedagang daging sapi bisa memenuhi kebutuhan para pembeli atau pelanggan.

"Buka Kamis karena memang mereka (para pedagang) sanggup beli untuk melayani konsumen, kan lebih baik walaupun mahal,” kata dia.

Baca juga: Ada Pedagang Daging Sapi yang Tetap Berjualan di Tengah Aksi Mogok, Ini Kata DPD APDI Jakarta

Budi berharap dengan adanya aksi mogok tersebut, pemerintah dapat memberikan perhatian kepada para pedagang dengan mengendalikan harga daging sapi yang melonjak.

"Harapan pedagang harga turun. Pedagang juga tidak mau jika tidak berdagang,” tutur Budi.

Ia menuturkan, saat ini harga daging sapi di Pasar Serpong sekitar Rp 135.000 per kg.

Harga daging sapi yang melonjak membuat para pedagang di pasar-pasar tradisional di Tangsel melakukan aksi mogok berjualan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com