Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minim Pengelolaan, Limbah Medis Ancam Keselamatan Warga

Kompas.com - 02/03/2022, 12:36 WIB
Sania Mashabi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengelolaan limbah medis masih harus menjadi hal yang diperhatikan baik oleh pemerintah pusat ataupun pemerintah daerah.

Sebab, volume limbah medis yang selalu bertambah setiap tahunnya akibat lonjakan pandemi Covid-19 tidak dibarengi dengan sistem pengolahan sampah yang baik.

Dilansir dari Kompas.id, pada 2021, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar melaporkan, sejak Maret 2020 hingga Juni 2021, Indonesia telah menghasilkan 18.460 ton limbah medis kategori bahan berbahaya dan beracun (B3) dari penanganan Covid-19.

Baca juga: 2 Tahun Pandemi, Limbah Medis di Jakarta Makin Menumpuk dan Belum Tertangani dengan Baik

Limbah medis tersebut berasal dari fasilitas layanan kesehatan, rumah sakit darurat, tempat isolasi, karantina mandiri, uji deteksi dan kegiatan vaksinasi.

"Limbah yang termasuk limbah medis B3 di antaranya infus bekas, masker, botol vaksin, jarum suntik, face shield, perban, hazmat, APD, pakaian medis, sarung tangan, alat PCR dan antigen, serta alkohol pembersih swab," kata Siti Nurbaya sebagaimana ditayangkan di Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (28/7/2021).

Sementara jumlah rumah sakit yang memiliki fasilitas pengolahan limbah juga sangat terbatas, hanya sekitar 4,1 persen.

Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) mencatat, hingga pertengahan tahun 2021 lalu, hanya 122 Rumah Sakit yang memiliki fasilitas insinerator.

Sementara itu, fasilitas pengolah limbah B3 medis juga masih terkonsentrasi di Pulau Jawa.

Baca juga: Politikus Golkar Azis Samual Mengelak Beri Perintah Keroyok Ketua KNPI

Kondisi tersebut menggambarkan bahwa pengolahan limbah medis pasien Covid-19 masih belum optimal.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi DKI Jakarta Asep Kuswanto mengatakan, salah satu masalah dalam pengolahan sampah ini adalah masih banyak masyarakat yang tak memisahkan limbah medis dengan limbah rumah tangga.

Akibatnya, banyak petugas kebersihan DKI yang tertular Covid-19 karena mengangkut limbah medis Covid-19 yang bercampur dengan limbah rumah tangga.

Kata Asep di DKI Jakarta, limbah medis berupa masker, sarung tangan, dan sebagainya memang dikumpulkan di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) skala kecamatan kemudian diangkut ke TPS limbah B3 skala kota dengan menggunakan truk.

Tercatat ada sekitar 110-120 petugas kebersihan DKI yang terpapar Covid-19 karena limbah masker dicampur dengan sampah rumah tangga.

Baca juga: Polda Metro Jaya Pastikan Nakes Bebas Ganjil-Genap, Tenaga Medis: Tetap Hati-hati, Ada Kamera e-Tilang

"Akhirnya petugas kami yang terkena Covid-19 sampai 110-120," kata Asep dikutip dari Antara, Jumat (17/12/2021).

Ancam warga

Selain itu, Kantor berita Aljazeera pernah mendatangi TPA Burangkeng yang berjarak sekitar 30 kilometer dari Jakarta. Di sana, ditemukan gundukan sampah, termasuk limbah medis beracun.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com