Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Jejen Sujana, Berjalan 16 Km Temui Anies demi Kembali Bekerja sebagai Petugas PPSU

Kompas.com - 07/03/2022, 05:57 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Harapan Jejen Sujana (43) kembali bekerja sebagai petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) di Kelurahan Rawa Badak Selatan, Jakarta Utara, terwujud.

Selama dua bulan lebih, Jejen berjuang agar bisa kembali bekerja untuk menghidupi istri dan lima anaknya.

Per 31 Desember 2021, pihak Kelurahan Rawa Badak Selatan memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrak Jejen.

Baca juga: Harapan Jejen Sujana Kembali Bekerja sebagai Petugas PPSU Akhirnya Terkabul

Jejen terus menanyakan alasan kontraknya tidak diperpanjang kepada pihak kelurahan. Namun, ia tidak menerima jawaban. Biasanya, setiap tahun kontrak petugas PPSU bisa diperbarui.

Kemudian, dia memutuskan berjalan kaki dari Rumah Susun (Rusun) Pinus Elok Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur, menuju Balai Kota DKI Jakarta, pada Rabu (2/3/2022). Jaraknya sekitar 16 kilometer.

Jejen bermaksud untuk bertemu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan menyampaikan harapannya agar bisa bekerja kembali sebagai petugas PPSU.

Ia berjalan kaki dari kediamannya, mengenakan seragam PPSU sambil membawa poster bertulisan Berkelut Dengan Sampah Tapi Jangan Perlakukan Kami Seperti Sampah...! 4 Tahun Mengabdi Kau Campakkan Aku Begitu Saja, Apa Salahku?!! Sehingga Kau Tega Berbuat Seperti Itu. Kejam.

Jejen berangkat pukul 07.00 WIB dan tiba di Balai Kota DKI lima jam kemudian.

"Perjuangan saya capeknya empat tahun, lika-likunya seperti itu," kata Jejen, saat ditemui di tempat tinggalnya, Rabu (2/3/2022) sore.

Baca juga: Penjelasan Lurah Rawa Badak Selatan soal Kabar Pemecatan Petugas PPSU Jejen Sujana

Jejen mengaku bekerja dengan baik dan tidak ada permasalahan. Namun, kontraknya tak diperpanjang.

"Kalau habis kontrak, kalau yang lama itu kan kami ngelamar lagi, bisa ngelamar lagi. Itu kalau yang enggak ada permasalahan, enggak ada apa-apa, ya bisa lanjut," kata Jejen.

Suatu kali, berdasarkan penuturan Jejen, Lurah Rawabadak Selatan tidak mau menemui dirinya atau selalu menghindar.

"Saya belum tahu dari pihak kelurahan tuh saya salahnya di mana. Makanya pas saya lihat nama saya enggak ada, ya saya menanyakan ke lurah," ujar Jejen.

Saat tiba di Balai Kota DKI, Jejen Jejen tak bertemu langsung dengan Anies. Ia ditemui oleh anggota Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP).

Jejen pun menyampaikan harapannya agar bisa bekerja lagi. "Harapan saya bisa bekerja lagi, memenuhi kebutuhan keluarga saya," kata Jejen.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com