Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aturan Dilonggarkan Selama PPKM Level 2 di Jakarta, Jumlah Pasien di Wisma Atlet Masih Fluktuatif

Kompas.com - 10/03/2022, 13:37 WIB
Reza Agustian,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penambahan pasien di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, bersifat fluktuatif akhir-akhir ini, di saat pemerintah sudah mulai melonggarkan sejumlah aturan terkait mobilitas penduduk.

Berdasarkan catatan RSDC Wisma Atlet, sebanyak 2.583 pasien dirawat di rumah sakit tersebut pada Kamis (10/3/2022), atau berkurang 31 orang dari hari sebelumnya.

Dengan begitu, tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy ratio (BOR) di Wisma Atlet kini mencapai 31,12 persen dari 8.299 tempat tidur yang tersedia.

Jumlah pasien sempat melandai hingga ke angka 2.274 orang pada 6 Maret 2022, namun kemudian meningkat kembali ke angka 2.615 pada dua hari setelahnya.

Baca juga: Istri Penulis Hilman Hariwijaya: Walau Baru Sebulan Menikah, Mas Hilman Kasih Kenangan Luar Biasa

Rincian mengenai jumlah pasien yang dirawat di Wisma Atlet selama satu pekan terakhir adalah sebagai berikut:

• 6 Maret: 2.274 pasien

• 7 Maret: 2.538 pasien

• 8 Maret: 2.615 pasien

• 9 Maret: 2.614 pasien

• 10 Maret: 2.583 pasien

Jumlah tenaga relawan di RSDC Wisma Atlet Kemayoran saat ini adalah sekitar 2.528 orang, yang terdiri atas dokter spesialis, dokter umum, perawat, dan tenaga relawan lainnya.

Terdapat 45 relawan yang terpapar Covid-19, dan mereka saat ini sedang menjalani isolasi di RSDC Wisma Atlet Kemayoran.

Baca juga: Hilman Lupus Meninggal karena Penyakit Komplikasi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com