Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangunan Liar di Bantaran Rel Dibongkar Usai Penggerebekan Narkoba Kampung Bahari, Wali Kota: Untuk Shock Therapy

Kompas.com - 10/03/2022, 16:09 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Usai penggerebekan Kampung Bahari di Tanjung Priok, Jakarta Utara terkait narkoba pada Rabu (10/3/2022), aparat juga membongkar bangunan liar di bantaran rel kereta api yang diduga menjadi tempat transaksi narkoba.

Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim mengatakan, pembongkaran tersebut merupakan shock therapy bagi warga sekitar.

"Itu bangunan liar memang dibongkar sebagian, paling tidak itu untuk shock therapy, tapi untuk seluruh kampungnya akan bertahap. Karena ini juga masuk di area rel kereta api," kata Ali, Kamis (10/3/2022).

Baca juga: Pengedar Narkoba di Kampung Bahari Pasang CCTV di Setiap Gang untuk Pantau Kedatangan Polisi

Ali mengatakan, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan PT KAI untuk melakukan pembongkaran bangunan liar yang ada di bantaran rel tersebut.

Tidak hanya di titik itu, kata dia, pembongkaran bangunan liar di sepanjang bantaran rel kereta api juga akan dilakukan di lokasi lainnya, seperti Royal, Jakarta International Staidum (JIS), Kampung Bayam, hingga Kampung Bahari.

"Sudah kami koordinasikan dan tidak hanya di titik itu (Kampung Bahari), sepanjang Jalan RE Martadinata sebenarnya. Itu (sisi) rel kereta memang banyak bangunan yang harus ditata dan itu sudah dirapatkan," kata dia.

Namun untuk eksekusi penertiban di lokasi lainnya, ujar Ali, tinggal menunggu inisiasi dari PT KAI selaku pemilik lahan.

Pasalnya, bangunan-bangunan liar itu ada di lahan milik PT KAI.

Baca juga: Penggerebekan Narkoba di Kampung Bahari, Pelaku Melawan dan Lari ke Atas Genting

Jika PT KAI telah mengeluarkan inisiasi untuk menertibkan, kata dia, maka pihaknya akan langsung mendukung.

"Tapi untuk kegiatan yang di dalam (bangunan liar), itu termasuk ke kami. Contohnya peredaran narkoba, prostitusi, minuman keras ilegal, kami bisa masuk. Tapi untuk bangunannya harus koordinasi dulu. Khawatir itu menempel dan berbaur dengan tempat tinggal," kata Ali.

Diketahui sejumlah bedeng di bantaran rel yang ada di Kampung Bahari turut dibongkar menyusul penggerebekan polisi di kampung tersebut terkait narkoba.

Bedeng-bedeng tersebut dibongkar karena selain berada di lahan yang tidak seharusnya, bangunan itu juga kerap dijadikan tempat penyalahgunaan narkoba.

Polda Metro Jaya menggerebek Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara, yang diduga menjadi tempat peredaran narkoba, Rabu (9/3/2022).

Baca juga: Pengedar Narkoba di Kampung Bahari Nyalakan Petasan sebagai Kode untuk Hindari Polisi

Sebanyak 700 personel gabungan dikerahkan dalam penggerebekan ini.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan menjelaskan, penggerebekan dilakukan pada Rabu dini hari dengan melibatkan 700 personel gabungan TNI-Polri dan pemerintah daerah.

"Kekuatan pengamanan tadi pagi yang dipimpin Kapolres 700 personel unsur gabungan TNI-Polri dan Pemda," ujar Zulpan, Rabu (9/3/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com