Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Sopir Bajaj Perkosa Anak 12 Tahun hingga Hamil, Korban Diperkosa sejak September Tahun Lalu

Kompas.com - 10/03/2022, 15:56 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi mengatakan, pria berinisial D (53) sudah mencabuli dan memerkosa anak perempuan berinisial DS (12) dalam tujuh bulan terakhir.

Pemerkosaan itu dilakukan D hingga korban hamil.

"(Pemerkosaan) sudah sejak September 2021," ujar Kepala Kepolisian Resor Jakarta Timur Komisaris Besar Budi Sartono, Kamis (10/3/2022).

Baca juga: Sopir Bajaj Perkosa Anak Usia 12 Tahun hingga Hamil di Duren Sawit

Polisi juga telah melakukan pemeriksaan visum terhadap dua bocah lain yang diduga diperkosa D.

Namun, hasil visum mengatakan bahwa dua bocah itu bukan korban pemerkosaan.

"Hasil pemeriksaan rumah sakit, yang dua bocah diduga korban, itu bukan korban pencabulan," ucap Budi.

D memerkosa DS hingga hamil. Pelaku ditangkap Kepolisian Sektor (Polsek) Duren Sawit di rumahnya di Kelurahan Pondok Bambu, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur.

Baca juga: Anak 12 Tahun Hamil Diperkosa Sopir Bajaj, Sang Ibu Curiga Perut Anaknya Membesar dan Tidak Haid

Perbuatan bejat D diketahui setelah ibu korban, N, curiga melihat perut anaknya membesar.

"Dia (DS) enggak dapat haid sudah berapa bulan ini, saya perhatikan perutnya makin besar," ujar N kepada wartawan, Selasa (8/3/2022).

N pun membawa DS ke puskesmas dan dinyatakan hamil. "Terus saya bawa lagi ke dokter lain, apa beda apa sama, ternyata sama," kata N.

Kemudian, N membawa anaknya ke salah satu rumah sakit di Pondok Bambu. Setelah diperiksa, pihak RS menyatakan hasil yang sama.

"Anak saya awalnya di rumah sakit enggak mau ngaku," ucap N.

Baca juga: Yusuf Mansur Diminta Kembalikan Pokok Investasi yang Dikonversi ke Harga Emas

Setelah tiba di rumah, DS baru mengaku telah diperkosa oleh D.

Berdasarkan penuturan N, pelaku yang sehari-hari bekerja sebagai sopir bajaj itu mengiming-imingi korban dengan uang sebelum memerkosa.

"Saya kenal dia (D), sudah saya anggap bapak saya sendiri. Pekerjaan dia tukang bajaj. Pengakuan anak saya, katanya (dicabuli) sekali. Katanya di kontrakannya, kata anak saya, teman-temannya juga (dicabuli), diimingi duit," ujar N.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com