Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pegiat Literasi: Novel Lupus Karya Mendiang Hilman Hariwijaya Jadi Kiblat Pergaulan Anak Muda Orde Baru

Kompas.com - 10/03/2022, 16:22 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepergian novelis Hilman Hariwijaya menyisakan luka di hati para penggemarnya. Bagaimana tidak, penulis dari novel berjudul Lupus ini berhasil menciptakan hasil karya yang digandrungi muda-mudi era 90-an.

Pegiat literasi Firman Venayaksa, yang menjadikan novel Lupus sebagai obyek penelitian disertasinya di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjajaran, membeberkan sejumlah fakta menarik mengenai hasil karya sastra tersebut.

Firman, dalam disertasinya, membahas mengenai representasi dan identitas youth culture pada zaman orde baru dalam novel Lupus.

Menurut Firman, identitas youth culture dihadirkan berbeda oleh Hilman Hariwijaya.

Baca juga: Istri Penulis Hilman Hariwijaya: Walau Baru Sebulan Menikah, Mas Hilman Kasih Kenangan Luar Biasa

Novel-novel populer pada zaman Orde Baru, ujar dia, marak menjadikan laki-laki maskulin sebagai figur sentral.

Identitas maskulin yang dimaksud adalah bertubuh atletis, rupawan, bandel, gemar berkelahi, kebut-kebutan dengan sepeda motor, dan dikelilingi bahkan diperebutkan banyak perempuan.

 

"Tokoh remaja ini juga cenderung resisten dengan lingkungan sosialnya. Sementara, tokoh Lupus diposisikan sebagai remaja rumahan dengan problematika yang sangat keseharian. Kadang dibuat lugu, norak, dan lucu, walaupun ia takhendak diposisikan melucu," ujarnya kepada Kompas.com, Kamis (10/3/2022).

Firman menilai, relasi karakter Lupus dengan sahabat, pacar, dan keluarganya pun dibuat sederhana dengan tidak memiliki masalah berarti yang membuat kening pembaca berkerut.

Baca juga: Hilman Lupus Meninggal karena Penyakit Komplikasi

Setiap persoalan yang muncul diselesaikan tanpa kepanikan, sehingga terkesan rileks tetapi tetap kekinian.

"Saya kira identitas kesederhanaan cerita dan karakter itulah yang membuat Lupus, di mata pembacanya, dianggap lebih realistis, dan siapapun bisa menjadi tokoh tersebut," kata dia.

Menurut Firman, novel Lupus sukses menjadi kiblat pergaulan anak muda pada zaman Orde Baru.

Karakter utama bernama Lupus yang senang makan permen karet dan memiliki rambut jambul gaya Duran Duran kemudian menjadi kiblat mode anak muda.

"Itu adalah tampilan ikonik pada zaman itu." ujar dia.

Baca juga: Sebelum Meninggal, Hilman Hariwijaya Dirawat 3 Minggu di Rumah Sakit

Melalui disertasinya yang disusun pada tahun 2015, Firman mengaku ingin membantu menjelaskan kepada publik bahwa novel populer dapat memiliki kualitas yang baik dan menarik banyak pembaca.

"Selama ini, terutama pada jurusan-jurusan sastra, novel remaja atau novel populer dianggap sebagai novel picisan yang tidak memiliki kontribusi, baik dari sisi estetik maupun pemikiran," kata dia.

"Padahal, jika dikaji lebih dalam, novel semacam ini justru menjadi alternatif bagi remaja untuk tetap memiliki kekritisan pada lingkungan sosialnya dengan cara pandang atau gaya anak muda," lanjut Firman.

Novel Lupus diketahui merupakan masterpiece dari Hilman Hariwijaya yang telah berpulang pada Rabu (9/3/2022) karena komplikasi yang dideritanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com