Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkaca dari Kasus Ojol Siram Air Aki ke Pelanggan, Bagaimana Cara Setop Langganan Tanpa Menyakiti?

Kompas.com - 17/03/2022, 13:25 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Psikolog forensik Reza Indragiri Amriel menilai pelanggan perlu berhati-hati saat berkomunikasi dengan pengemudi ojek online (ojol), terutama saat menghentikan layanan berlangganan antar jemput.

Reza mengingatkan konsumen agar tak tiba-tiba memutuskan layanan antar jemput. Hal itu disampaikan Reza menanggapi kasus penyiraman air aki yang dilakukan pengemudi ojol berinisial BJ kepada pelanggannya, yakni seorang perempuan berinisial MD di Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

"Jangan berhenti berlangganan secara mendadak. Two weeks notice, misalnya. Bikin alasan yang tidak mengandung konflik," lanjut Reza.

Baca juga: Perempuan di Kebon Jeruk Diteror hingga Disiram Air Aki karena Berhenti Berlangganan Ojek

Reza menilai ada beragam faktor yang menyebabkan terjadinya kasus penyiraman air aki yang dilakukan BJ kepada mantan pelanggannya yakni MD.

"Ada kemungkinan banyaknya tumpukan masalah-masalah lain. Jadi, kehilangan pelanggan sebatas pemantik saja. Di bawah faktor pemantik itu banyak persoalan lain," tutur Reza.

Reza mengatakan, bekerja sebagai pengemudi ojol tentu tidak mudah. Mereka cenderung memiliki tingkat stres yang tinggi lantaran memiliki jam kerja yang panjang. Tingkat stres bertambah di saat mereka sepi penumpang.

"Dari studi diketahui, tingkat stres dan keletihan sopir taksi sangat tinggi. Minim penumpang, jam kerja sangat panjang, penghasilan pas-pasan, konflik dengan penumpang, dan lain-lain," kata Reza.

Diberitakan sebelumnya, seorang pengendara ojol berinisial BJ (61) menyiram pelanggannya, yakni seorang perempuan berinisial MD (32), dengan air aki, lantaran kesal layanan antar jemputnya dihentikan. Peristiwa itu terjadi di Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Baca juga: Polisi Tetapkan Pengemudi Ojol yang Siram Air Aki ke Mantan Pelanggan sebagai Tersangka

Mulanya, MD lebih dulu menghentikan layanan antar jemput BJ. BJ lantas tak terima dan berupaya bertemu dengan MD. Namun, MD enggan menemui BJ.

Hingga pada Rabu (9/3/2022) pagi, BJ membawa cairan aki yang dibungkus dalam kemasan botol air mineral dari rumah. BJ kemudian menunggu di kawasan biasa MD berangkat kerja.

Sekitar pukul 07.25 WIB, korban yang melintas di jalan tersebut langsung dicegat dan dihujani pertanyaan oleh BJ. Ia kembali menanyakan alasan mengapa jasa langganan ojek itu dihentikan.

Di sela-sela pertanyaan itu, pelaku yang tidak mendapatkan jawaban sesuai keinginannya itu pun mengguyur kepala MD dengan air aki yang dibawanya. Atas kejadian itu, MD pun melarikan diri ke kantornya yang tidak jauh dari loaksi kejadian.

Setelahnya, MD melaporkan kejadian ini ke polisi. Untuk diketahui, MD sudah berlangganan jasa ojek BJ sejak 2020. Berawal dari pesanan ojek online yang selalu dipertemukan, MD memutuskan untuk berlangganan jasa BJ secara offline.

Baca juga: Wanita yang Diteror dan Disiram Air Aki Mengaku Paranoid Tiap Melihat Pengemudi Ojol

Hingga pada Januari 2022, MD memutuskan berhenti berlangganan ojeknya. Adapun Kapolsek Kebon Jeruk Kompol Slamet Riyadi mengatakan sedianya MD telah menjawab pertanyaan BJ mengenai alasan pemberhentian layanan antar jemput tersebut.

"Sebenarnya korban sudah pernah menjawab alasannya, tapi pelaku kurang puas dengan jawabannya, " kata Slamet.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com