Korban tampak melihat ke arah kanan seperti mencari sesuatu.
Baca juga: Yusuf Mansur Hanya Bisa Kembalikan Investasi Tanpa Dikonversi ke Nilai Emas, Ini Alasannya
Hal tersebut dilakukan korban sembari memegang barang yang diperkirakan diambil di lobi.
"Korban kemudian naik ke atas, ke P5A dan kembali, (tapi) barang yang dipegang sudah tidak ada dan kami menduga korban membuang sesuatu di parkiran P5A," ujar dia.
Polisi pun menyusuri lokasi-lokasi yang didatangi korban sebagaimana yang tertangkap di rekaman CCTV itu.
"Setelah kami cek parkiran P5A, ada barang mencurigakan yang kami curigai dibuang korban yaitu natrium sianida. Sesuai gambaran (kamera) CCTV, korban membuang sesuatu di parkiran P5A," lanjut Rio.
Berdasarkan rekaman kamera CCTV, kata dia, dari pukul 16.30 sampai 20.30 atau dari sebelum dan sesudah korban ditemukan tewas, tidak ditemukan orang lain yang mendekat dan menghampiri mobil korban.
Usai ditemukan tewas, korban pun langsung dibawa ke RSCM untuk diotopsi.
Pihak kepolisian masih terus mendalami penyebab kematian korban yang merupakan pegawai sebuah perusahaan swasta tersebut.
Baca juga: Tolak Beri Ganti Rugi Pakai Nilai Emas, Pihak Yusuf Mansur: Rp 10 Juta kok jadi Rp 200 Juta?
Keluarga korban menyampaikan bahwa korban mengalami depresi dalam beberapa waktu terakhir. Utamanya berkaitan dengan pekerjaannya.
"Jadi setelah kami periksa lebih lanjut kepada pihak keluarga, (mereka) menyampaikan bahwa memang dalam satu bulan terakhir dari bulan Februari, korban mengalami depresi. Korban ada masalah di tempat bekerja," kata Rio.
Dia mengatakan, keterangan keluarga tersebut diperkuat dengan temuan polisi bahwa korban sudah mengajukan lamaran pekerjaan ke perusahaan lain.
"Kami juga akan berkomunikasi dengan pihak korban, bagaimana mereka menanggapi permasalahan ini," ujar Rio.
Selain itu, pihaknya juga akan memanggil saksi-saksi lainnya. Termasuk memanggil pihak perusahaan tempat korban bekerja.
"Kami akan mencoba untuk panggil pihak perusahaan, agar bisa menentukan apa penyebab korban meninggal," kata dia.
Sebelumnya, polisi telah memeriksa 5 orang saksi, yakni 3 orang petugas sekuriti dan 2 orang dari pihak keluarga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.