Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Universitas Muhammadiyah Tangerang Sebut Dugaan Kekerasan Seksual terhadap Mahasiswi Terjadi di Luar Kampus

Kompas.com - 30/03/2022, 16:09 WIB
Muhammad Naufal,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Rektor Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT) Ahmad Amarullah mengatakan, dugaan kekerasan seksual terhadap seorang mahasiswi terjadi di luar kampus.

Terduga pelaku merupakan staf laboratorium teater UMT berinisial SB dan korbannya adalah mahasiswi semester 4. Peristiwa tersebut terjadi pada Februari 2022.

Menurut Ahmad, kekerasan seksual terjadi di laboratorium milik UMT yang terletak di wilayah Tanah Tinggi, Kota Tangerang.

Baca juga: Universitas Muhammadiyah Tangerang Sebut Pelaku yang Diduga Lecehkan Mahasiswi Bukan Dosen

"Yang bersangkutan (SB) mengaku (melecehkan mahasiswi) di luar kampus, di luar lingkungan kita. Kita punya laboratorium, tapi di luar kampus, di Tanah Tinggi," ujar Ahmad, saat memberikan keterangan, Rabu (30/3/2022).

Menurut Ahmad, area kampus UMT tergolong aman dan termonitor. Sebab, kata dia, ada kamera pengawas atau CCTV yang dipasang di seluruh lorong dan ruangan kampus.

"Ini ada CCTV, hampir di setiap lorong, ruangan, ada CCTV. Tapi ini kan kejadiannya (aksi pelecehan seksual) di luar kampus," kata dia.

Namun Ahmad memastikan, pihak UMT tetap menindak tegas SB atas peristiwa tersebut. Sebab, SB masih bertatus sebagai salah satu staf UMT.

"Ketika yang bersangkutan terkait dengan institusi apakah sebagai staf, dosen, struktural, mahasiswa sekalipun, kami akan melakukan langkah yang sama, yaitu memecat dan memberhentikan secara tidak terhormat," tutur Ahmad.

Baca juga: Kasus Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Tangerang Dilecehkan Dosennya Berakhir Kekeluargaan

Adapun per 29 Maret 2022, SB diberhentikan secara tidak terhormat dan permanen. Sebelumnya SB diskors atau dilarang mengajar selama 5 semester.

Kasus ini bermula ketika korban melaporkan dugaan kekerasan seksual kepada orangtuanya. Kemudian, orangtua korban melapor kepada Sekretariat UMT bahwa putrinya menjadi korban pelecehan seksual.

Setelah menerima laporan, pihak UMT berdialog dengan orangtua korban. Selanjutnya pihak UMT memberikan sanksi kepada SB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com