Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Tercemar Limbah, Kali Bekasi Diselimuti 'Salju' dan Mengeluarkan Bau Tak Sedap

Kompas.com - 01/04/2022, 15:26 WIB
Joy Andre,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Air Kali Bekasi di Kelurahan Margajaya, Bekasi Selatan, Jawa Barat, tampak dipenuhi busa putih menyerupai salju pada Jumat (1/4/2022) siang. Bau tak sedap juga tercium di sana.

Pantauan Kompas.com di Bendung Bekasi, air yang mengalir dari bendungan mengeluarkan busa putih dan menutupi seluruh badan kali.

Lebih dari itu, aroma tak sedap yang menyeruak dari aliran Kali Bekasi bisa tercium hingga jarak 300 meter dari kali.

Salah satu warga yang kerap memancing di sekitaran kali tersebut, Ruswana (27), mengatakan bahwa kemunculan busa putih itu bukan yang pertama kali terjadi.

Ia menduga bahwa busa tersebut merupakan limbah industri yang mencemari Kali Bekasi.

"Sudah sering ini mah kejadian kaya begini. Saya mah mikirnya ini hasil dari buangan limbah," kata Ruswana, saat ditemui pada Jumat.

Baca juga: Jelang Bulan Ramadhan, Polres Metro Bekasi Musnahkan Lebih dari 8.000 Botol Miras dan Ganja

Asisten Manajer Humas Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Patriot, Rizki Sabilah, mengatakan bahwa pihak Perumda sudah sempat berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) mengenai pencemaran di Kali Bekasi.

Sebagai informasi, Tirta Patriot merupakan penyedia air bersih yang mengambil air baku, salah satunya, dari aliran Kali Bekasi.

Dari hasil koordinasi tersebut, kata Rizki, DLH menyatakan akan menurunkan timnya untuk menelusuri dugaan pencemaran limbah di Kali Bekasi.

Namun hingga saat ini, ia belum mengetahui bagaimana tindak lanjut dari rencana tersebut.

"Waktu kemarin (beberapa hari yang lalu), katanya mereka (DLH) sempat turunin tim (untuk) menelusuri, cuma untuk hasilnya belum dikonfirmasi lagi," jelas Rizki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com