Taufik menyebutkan, proses hukum kasus Munjul masih berjalan. Ia menilai penyebutan namanya dalam sidang bukan berarti menunjukkan keterlibatan dalam kasus pengadaan lahan Munjul.
"Ya semua orang disebut dalam sidang, banyak, itu kan bukan di bawah koordinasi saya," ucap Ketua Dewan Penasehat DPD Gerindra DKI tersebut.
Hal senada disampaikan Riza Patria. Dia mengatakan, pencopotan M Taufik tidak terkait dengan kasus korupsi pengadaan lahan Munjul.
"Enggak ada hubungannya dengan kasus-kasus ya," ucap Riza.
Di sisi lain, Taufik menduga, dirinya dicopot karena pernah mendoakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menjadi presiden.
Hal itu dilontarkan Taufik saat menghadiri acara pelantikan Ketua Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Jaya pada 6 Februari 2022 lalu.
Politisi Partai Gerindra itu menyayangkan jika benar pemecatan dirinya didasarkan pada doa yang pernah ia ucapkan untuk Anies. Sementara, Anies tidak memiliki afiliasi kepada partai politik apa pun.
"Masa doa saja enggak boleh," kata Taufik.
Baca juga: M Taufik Duga Dirinya Dicopot dari Posisi Wakil Ketua DPRD Karena Doakan Anies Jadi Presiden
Ia mengaku belum bisa memastikan alasan pencopotan tersebut karena belum memegang surat resmi pencopotan dari Gerindra.
"Saya enggak paham alasan (pasti) kenapa diganti, tapi yang jelas bahwa penggantian itu saya anggap biasa saja, wajar-wajar saja," imbuh Taufik.
Taufik mengatakan bahwa dia menerima keputusan Gerindra dengan lapang dada. Keputusan itu, menurutnya, adalah keputusan organisasi yang harus dihormati oleh anggota.
"Ya enggak apa-apa, kalau memang itu keputusan organsiasi, saya enggak akan bantah," tutur Taufik.
Diketahui, Taufik merupakan dedengkot di DPD Gerindra DKI. Ia menjabat sebagai Ketua DPD Gerindra DKI selama 12 tahun, sejak 2008 hingga 2020.
Kepemimpinan Taufik di Gerindra baru tergantikan pada 2020. Jabatan itu kemudian dipegang oleh Ahmad Riza Patria.
Baca juga: Diisukan Keluar Partai, Ini Bantahan dan Sepak Terjang M Taufik Bersama Gerindra...
Selama kurang lebih 12 tahun kepemimpinannya, Taufik telah membawa partai besutan Prabowo Subianto itu menjadi partai yang cukup disegani di Jakarta.
Gerindra berada di posisi kedua dalam perolehan suara untuk DPRD DKI Jakarta di Pemilihan Umum Legislatif tahun 2014 dan 2019.
Gerindra juga sukses mengantarkan pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada 2012, serta Anies Baswedan-Sandiaga Uno pada 2017 menjadi pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.