Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Obati dan Bawa 3 Anjing Terluka ke Dokter, Perempuan di Tangerang Mengaku Dituduh Pencuri

Kompas.com - 04/04/2022, 21:10 WIB
Muhammad Naufal,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Christine, warga Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, mengaku dituduh sebagai pencuri anjing dan sempat akan dijemput paksa oleh beberapa personel kepolisian.

Peristiwa itu terjadi pada akhir Maret 2022.

Christine mengatakan, hal itu bermula saat dirinya melihat tiga ekor anjing di sebuah pekarangan kosong di Kecamatan Cipondoh pada 29 Maret 2022.

Dari tiga anjing itu, dua di antaranya jenis husky, sedangkan satu lagi berjenis golden retriever.

"Saya juga pas ngambil di pekarangan kosong. Itu saya tungguin dulu, kondisinya ketiganya sedang terikat," kata Christine saat dihubungi, Senin (4/4/2022).

Baca juga: Gelar Patroli, Polisi Temukan Pemuda Hendak Perang Sarung hingga Tenggak Miras di Tangerang

"Kan pasti enggak mungkin saya ambil langsung gitu aja, saya tungguin pemiliknya muncul enggak nih," sambungnya.

Christine menyebutkan, lantaran pemilik anjing itu tak kunjung datang, dia memberi makan terlebih dahulu ketiga anjing itu.

Menurut Christine, ketiga anjing itu dalam keadaan mengenaskan. Ada anjing yang sudah terinfeksi di bagian matanya dan terluka di bagian badannya.

Menurut dia, anjing husky di pekarangan itu juga sudah pincang.

"Saya inisiatif saja sebagai manusia, kasihan melihatnya panas-panasan dijemur, langsung saya bawa ke dokter. Bukannya saya bawa pulang ke rumah, tapi saya langsung bawa ke dokter, dirontgen, dicek darah, lengkap," kata dia.

Baca juga: Gelar Patroli, Polisi Temukan Pemuda Hendak Perang Sarung hingga Tenggak Miras di Tangerang

Dua hari berselang, pada 31 Maret 2022 sekitar pukul 12.30 WIB, Christine didatangi sejumlah anggota kepolisian dari Polisi Sektor (Polsek) Cipondoh di kediamannya.

Saat itu, menurut dia, anggota Polsek Cipondoh hendak menjemput paksa dirinya atas tudingan mencuri tiga ekor anjing.

"Polisi yang datang ke rumah saya untuk jemput paksa. Menurut dia, itu (jemput paksa) perintah komandannya, berarti Kapolseknya (Cipondoh)," tutur Christine.

"Saya dibilang pencurian," sambungnya.

Baca juga: Hotman Paris Dilaporkan ke Polisi karena Konten Asusila, Pelapor: Fotonya Makin Menjadi-Jadi

Saat itu, kepada polisi, Christine meminta bukti soal tuduhan pencurian tersebut.

Kepolisian lalu menunjukkan bukti berupa rekaman kamera CCTV. Dalam rekaman itu tampak Christine sedang berada di pinggir jalan.

Selain itu, dia menyebutkan bahwa polisi juga menunjukkan bukti berupa dokumentasi foto mobil yang digunakan Christine untuk membawa anjing itu ke dokter hewan.

Christine menilai, tuduhan itu tidak berdasar. Sebab, dia membawa anjing itu dari sebuah pekarangan, bukan di kediaman seseorang.

Saat ini ketiga anjing itu juga masih berada di tempat dokter hewan.

Baca juga: Cerita Pedagang Takjil di Bekasi, Pembeli Lebih Ramai dan Dagangan Selalu habis

Menurut Christine, tindakannya bukanlah bentuk pencurian. Namun, kepolisian saat itu tetap bersikeras meminta Christine ikut ke kantor Polsek Cipondoh.

Christine menilai, dia bukanlah seorang tersangka tindak kriminal yang bisa langsung diseret ke kantor polisi.

"Saya bilang saya mau tunggu pendamping hukum saya. Intinya polisi minta harus sekarang karena (penjemputan paksa) perintah dari komandan, dia bilang polisi punya hak katanya seperti itu," urainya.

"Saya juga enggak tahu kok tiba-tiba sudah ada surat penahanan, memang saya narkoba atau apa yang bisa langsung diciduk? Saya aja belum klarifikasi kok mau langsung ditahan, tapi polisi bilang ini hak polisi," sambung dia.

Baca juga: Dilaporkan Terkait Konten Asusila, Hotman Paris: Ada Pengacara Mau Nebeng Tenar

Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Cipondoh Ipda Zainal Arifin membantah pihaknya menjemput paksa Christine.

Sebab, saat itu kepolisian datang ke kediaman Christine bersama pihak yang mengaku pemilik anjing, perangkat RT setempat, dan petugas satpam setempat.

Menurut Zainal, pihaknya saat itu hendak mengklarifikasi peristiwa yang terjadi.

"Jemput paksa gimana, orangnya saja (sekarang) masih di rumah. Itu kan kami datang sama korbannya, sama pak RT, sama pak satpam," kata Zainal dalam rekaman suara, Senin.

"Itu mau diklarifikasi. Namanya yang punya anjing kan diminta lagi, gitu," sambung dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Megapolitan
Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Megapolitan
Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Megapolitan
Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja 'Citayam Fashion Week' Pindah ke Kota Tua

Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja "Citayam Fashion Week" Pindah ke Kota Tua

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Megapolitan
Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Megapolitan
Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Megapolitan
Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Megapolitan
Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com