Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Terendam Air hingga 100 Sentimeter, Banjir di Perumahan IKIP Berangsur Surut

Kompas.com - 06/04/2022, 09:39 WIB
Joy Andre,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Banjir yang merendam Perumahan Komplek Dosen IKIP di Jatikramat, Kota Bekasi akibat hujan deras disertai angin kencang pada Selasa (5/4/2022) kemarin perlahan mulai surut.

Hingga Rabu (6/4/2022) pagi, sekitar pukul 08:20 WIB, ketinggian air banjir hanya tersisa sekitar 10 sentimeter.

Meski begitu, akses jalan menggunakan kendaraan masih terbatas akibat genangan air.

Baca juga: 17 Titik di Kota Tangerang Terendam Banjir, Puluhan KK Terdampak

Beberapa kendaraan yang keluar masuk melalui pintu gerbang jalan utama terpaksa melewati gerbang lainnya.

Selain itu, satu unit mobil pompa penyedot air dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga disiagakan di sekitar komplek Perumahan.

Adapun keadaan di sekitar komplek tersebut masih terlihat sepi dari aktivitas warga. Hanya terlihat beberapa warga sedang membersihkan rumahnya dari sisa air dan lumpur yang sempat masuk ke dalam rumahnya.

Baca juga: Hujan Disertai Angin Kencang, 11 Titik di Kota Bekasi Terendam Banjir

Petugas Keamanan Komplek Dosen IKIP Ridwan menjelaskan bahwa banjir terjadi karena hujan deras yang mengguyur wilayah Kota Bekasi sejak Selasa sore.

"Banjir setelah hujan deras itu. Ketinggian air tertinggi kurang lebih sekitar sepaha orang dewasa," tutur Ridwan kepada wartawan di lokasi, Rabu (6/4/2022).

Meski berangsur surut, ia mengatakan bahwa beberapa warga masih memarkirkan kendaraannya di tempat yang lebih tinggi untuk mengantisipasi datangnya banjir susulan.

Selain itu, dirinya juga mengatakan bahwa akses pintu masuk Perumahan IKIP melalui gerbang utama masih terputus untuk sementara.

"Pagi ini masih belum bisa (dilewati), warga bisa lewat (jalan di sekitar) masjid," tutur Ridwan.

Diberitakan sebelumnya bahwa hujan disertai angin kencang yang melanda Kota Bekasi pada Selasa sore sekitar pukul 15.30 WIB menyebabkan sejumlah wilayah terendam banjir.

Kepala Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi (Kasie RR) Badan Penanggulanggan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi Idham Kholid bahkan mengatakan bahwa terdapat 11 titik wilayah di Kota Bekasi yang terendam air.

Dari 11 titik tersebut, kata Idham, Kompleks Dosen IKIP, Jatibening, menjadi kawasan paling parah terendam banjir.

"Ada beberapa genangan di Kota Bekasi, terutama di Perumahan Dosen IKIP, hampir satu meter. Itu paling tinggi," kata Idham, saat dikonfirmasi melalu telepon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com