Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terprovokasi dan Kesal, Alasan Pelaku Keroyok Ade Armando

Kompas.com - 14/04/2022, 09:34 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Satu per satu pelaku pengeroyok pegiat media sosial sekaligus dosen Universitas Indoensia (UI) Ade Armando ditangkap.

Tiga hari lalu, Ade Armando dikeroyok oleh massa saat berlangsung demonstrasi di sekitar gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Senin (11/4/2022).

Tiga dari enam orang yang sebelumnya terindikasi melakukan penganiayaan kepada Ade Armando ditangkap oleh Polda Metro Jaya. Satu orang lainnya merupakan provokator.

Baca juga: Polisi Tangkap Pemukul Pertama Ade Armando Saat Unjuk Rasa di Depan Gedung DPR

Ketiga tersangka tersebut yakni Dhia Ul Haq, Komarudin, dan M Bagja. Tiga lainnya, Ade Purnama, Abdul Manaf, dan Abdul Latif masih diburu.

Namun, belakangan polisi menyebutkan, Abdul Manaf tak terlibat dalam pengeroyokan.

Tangkap Dhia Ul Haq di pesantren

Tersangka bernama Dhia Ul Haq ditangkap oleh penyidik Polda Metro Jaya, pada Rabu (13/4/2022) dini hari.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan mengatakan, pelaku pemukul pertama Ade Armando itu ditangkap sekitar pukul 02.00 WIB.

"Dini hari tadi pkl 02.30 WIB, tim PMJ (Polda Metro Jaya) berhasil tangkap pelaku ketiga. Yang bersangkutan kami tangkap lokasi di ponpes, di Serpong, Tangsel," ujar Xulpan.

Hingga kini, masih ada dua orang pelaku diduga pengeroyok Ade Armando yang masih diburu. yaitu Abdul Latif dan Ade Purnama. Saat ini, keduanya telah berstatus tersangka.

"Dengan ditangkap tiga pengeroyok Ade Armando, masih ada beberapa yang kita lakukan pengejaran," kata Zulpan.

Baca juga: Polisi Tangkap Pelaku yang Memprovokasi Saat Pengeroyokan Ade Armando di Sekitar Gedung DPR

"Ini ada foto berdasarkan face recognition dan data Dukcapil. Kami harap bisa menyerahkan diri," imbuh dia.

Abdul Manaf tak terlibat

Selain itu, Zulpan menambahkan, Abdul Manaf yang sebelumnya ditetapkan tersangka saat ini dinyatakan tidak terlibat pengeroyokan kepada Ade Armando.

"Gini, jadi Abdul Manaf bisa saya sampaikan bahwa dia tidak termasuk orang yang melakukan pemukulan," ujar Zulpan

Penyidik sebelumnya sudah menemukan keberadaan Abdul Manaf di kawasan Karawang, Jawa Barat dan melakukan pemeriksaan awal di lokasi.

Dari situ diketahui bahwa Abdul Manaf bukan pelaku yang teridentifikasi tim penyidik dari hasil rekaman kamera pengawas atau CCTV dan video amatir.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com