Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terlibat Kecelakaan dengan KRL di Depok, Pengemudi Mobil Minta Maaf Sebabkan Gangguan Perjalanan Kereta

Kompas.com - 21/04/2022, 10:48 WIB
M Chaerul Halim,
Nursita Sari

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Pengemudi Mobilio bernomor polisi B 1563 NYZ, Ahmad Yasin, yang terlibat kecelakaan dengan kereta rel listrik (KRL) di pelintasan sebidang Jalan Rawa Geni, Ratujaya, Cipayung, Depok, pada Rabu (20/4/2022), meminta maaf.

Ahmad mengaku salah lantaran tak mendahulukan perjalanan kereta saat hendak menyeberang pelintasan sebidang tersebut.

Menurutnya, saat itu ia tengah terburu-buru agar sampai tepat waktu di lokasi perlombaan MTQ di daerah Jakarta Selatan.

"Memang saya akui, saya berangkat terburu-buru, karena jam 08.00 WIB saya harus sudah di lokasi tempat lomba MTQ tingkat sekolah," kata Ahmad, Rabu.

Baca juga: Mobil Tertabrak KRL di Depok, Berawal Pengemudi Ikuti Google Maps, Selamatkan Diri Usai Kendaraan Terhantam

Atas kejadian tersebut, Ahmad meminta maaf kepada masyarakat dan PT Kereta Api Indonesia (KAI) karena telah membuat perjalanan KRL terganggu.

"Oleh karenanya, pertama kali saya mengucapkan permohonan maaf kepada semua, dan terima kasih atas support serta doanya," ucap pimpinan Pondok Pesantren Daarul Qur'an Fantastis itu.

Di sisi lain, Ahmad bersyukur bisa selamat dari kecelakaan yang dapat merenggut nyawanya itu.

"Alhamdulillah saya sehat dan selamat, walaupun dilihat kondisi mobilnya kemungkinan tidak bisa selamat," kata dia.

Baca juga: Bantah Terobos Palang Pintu, Ini Pengakuan Pengemudi Mobil yang Tertabrak KRL di Depok

Seperti diketahui, mobil yang dikemudikan Ahmad tertabrak KRL sekitar pukul 06.45 WIB.

Akibatnya, mobil tersebut mengalami ringsek hingga terseret sekitar 10 meter dari pintu pelintasan KRL.

Penjaga palang pintu pelintasan KRL Endi Rais mengatakan, saat itu palang pintu pelintasan sudah setengah tertutup, tetapi pengemudi tersebut memaksa menerobos.

"Pas mobil sudah mau naik, saya sudah setop, (teriak) 'awas-awas', saya bilang gitu, tapi dia (sopir) main masuk (lewat) aja bawa mobil," kata Endi.

Baca juga: Pengemudi Mobil yang Tertabrak KRL di Depok Sempat Dengar Peringatan Petugas, tapi...

Endi menuturkan, dia telah memberi tahu pengemudi mobil bahwa ada kereta yang mau melintas dari arah Bogor menuju Jakarta.

Namun, pengemudi tak mengindahkan seruan petugas.

"Mobil dari arah Depok mau ke arah Jalan Rawa Geni, mungkin kaca ketutup, dia jadi enggak dengar, dia main masuk aja berbarengan kereta masuk jadinya kehantam," ujar Endi.

Baca juga: KAI Tuntut Pengemudi Mobil yang Terobos Palang Pintu hingga Tertabrak KRL di Depok

Sementara itu, Ahmad membantah menerobos palang pintu. Menurut Ahmad, saat itu palang pintu terbuka. Ahmad melintasi palang pintu tersebut mengikuti arahan Google Maps.

"Saat membuka maps, mengarahkan ke arah yang lebih dekat, saya lewati berapa puluh meter, karena maps-nya lebih dekat lewat situ. Ketika putar balik, palang pintu terbuka," terang Ahmad.

Sesampainya di bibir pelintasan kereta, kata Ahmad, dia diberi peringatan oleh petugas di pintu pelintasan. Akan tetapi, Ahmad sudah tidak bisa menghindari kecelakaan tersebut.

"Ada petugasnya, begitu lihat saya, dia teriak 'kereta-kereta'. Saya sudah tidak bisa menyelamatkan diri dan pasrah saja. Lihat ke kiri sudah ada kepala kereta," ujar Ahmad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com