Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelar Razia Gabungan di Lapas Kelas IIA Bekasi, Aparat Berwenang Temukan Barang Terlarang

Kompas.com - 21/04/2022, 19:27 WIB
Joy Andre,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Petugas gabungan yang terdiri dari petugas sipir dan TNI-Polri menggelar razia di kamar para tahanan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Bekasi, Bulak Kapal, Bekasi Timur, Kota Bekasi, pada Kamis (21/4/2022).

Dari gelaran razia tersebut, aparat pun menemukan berbagai barang terlarang yang seharusnya tidak berada di dalam lapas.

Terdapat beberapa barang yang dilarang seperti benda-benda berbahan dasar seperti logam, kemudian kaca lalu alat yang digunakan untuk memasak.

Baca juga: 120 PMKS Terjaring Razia di Jakarta Barat Selama Ramadhan

"Benda atau barang terlarang tersebut di antaranya adalah kabel-kabel, sendok, korek api, kompor listrik hingga sebuah palu," kata Kepala Lapas Kelas IIA Bekasi, Hensah, kepada wartawan, Kamis (21/4/2022).

Hensah menyatakan, barang-barang yang berhasil ditemukan tersebut nantinya akan disita dan akan ditelusuri dari mana asalnya hingga bisa masuk ke kamar tahanan.

"Masih kita dalami, karena semua barang ini kita catat dari kamar berapa dan cari tahu siapa pemiliknya," jelasnya.

Baca juga: 6 PSK Terjaring Razia Satpol PP dan Dinsos Kabupaten Bekasi pada Bulan Ramadhan

Khusus temuan palu, lanjut Hensah, dirinya akan mencari tahu untuk apa tahanan menyimpan palu mengingat benda keras tersebut dapat digunakan untuk membobol tembok.

"Nanti setelah selesai razia ini, kami telusuri apa kegunaan palu tersebut. Jelas bahwa barang ini terbuat dari logam dan bisa dipakai untuk berkelahi atau untuk membobol tembok," ungkap dia.

Hensah mengungkapkan bahwa razia tersebut dilakukan secara rutin guna memastikan keamanan daripada warga binaan.

Setiap kali razia, pihak lapas juga melakukan pengecakan sebanyak delapan hingga sepuluh kamar secara acak.

Hal ini bertujuan agar tidak ada para warga binaan yang mencoba untuk mengelabui petugas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com