"Yang terpenting, Bapak Jokowi semoga legawa seperti Soeharto (Presiden ke-2 RI). Penginnya seperti itu karena sudah enggak benar pemerintahan ini. Makin banyak kegaduhan yang ada di pemerintahan," paparnya.
"Kami menuntut legawalah Pak Jokowi turun," ucap Ki.
Baca juga: Demo 21 April Diklaim Kondusif, Polda Metro Jaya: Terima Kasih Mahasiswa dan Elemen Buruh
Dia menilai, Jokowi sebenarnya merupakan sosok presiden yang baik. Hanya saja, menteri-menterinya kurang berkoordinasi. Namun, Ki tak mengungkapkan maksudnya soal menteri-menteri yang kurang berkoordinasi tersebut.
Selain itu, dia juga menolak masa jabatan presiden tiga periode.
"Iya dong jelas, saya menolak presiden tiga periode," kata Ki.
Ki dan rekan-rekannya tiba di lokasi usai massa dari FSP LEM SPSI tiba di depan Gedung DPR/MPR sekitar pukul 13.24 WIB.
Massa buruh itu datang dari arah utara Jalan Gatot Subroto.
Banyak banner atau poster yang mereka bawa mencantumkan beberapa tuntutan mereka.
Beberapa tuntutan yang mereka tuliskan adalah soal Jokowi yang diminta mengundurkan diri, serupa dengan tuntutan Ki.
"Mundur Jokowi!" teriak salah satu massa aksi, saat melakukan long march ke titik unjuk rasa.
Baca juga: Sejumlah Orang Ditangkap Saat Demo di Patung Kuda, Polda Metro: Khawatir Picu Kerusuhan...
Tak hanya itu, massa aksi juga meminta Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi dipecat dari jabatannya. Permintaan itu terpampang dalam salah satu poster yang dibawa saat aksi unjuk rasa.
"Pecat! Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi gagal urus minyak goreng. Berantas mafia minyak goreng," demikian tulisan dalam poster di mobil yang dibawa massa aksi.
Selain itu, sejumlah tuntutan lainnya terkait penurunan harga minyak goreng hingga membubarkan DPR.
Perwakilan massa aksi sempat menggelar dialog dengan beberapa pimpinan DPR.
Setelah itu, massa buruh dan massa mahasiswa mulai membubarkan diri sekitar pukul 17.32 WIB.
Tak lama setelah itu, Jalan Gatot Subroto sudah bisa diakses kembali oleh pengendara kendaraan bermotor.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.