Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Emak-emak Ikut Turun ke Jalan untuk Demo, Mengaku Bukan Massa Bayaran dan Tuntut Jokowi Mundur

Kompas.com - 22/04/2022, 05:54 WIB
Muhammad Naufal,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua kelompok massa menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR, Jakarta, pada Kamis (21/4/2022).

Kedua kelompok itu yakni massa buruh dan massa mahasiswa.

Massa buruh terdiri dari Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) dan Federasi Serikat Pekerja Logam Elektronik Mesin Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP LEM SPSI).

Sementara itu, massa mahasiswa mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Indonesia.

Baca juga: Datang dari Bogor ke Gedung DPR demi Ikut Demo, Emak-emak: Kita yang Waras Harus Terjun Langsung

Selain dua kelompok massa tersebut, ada rombongan emak-emak yang turut menyampaikan aspirasinya dalam kesempatan yang sama.

Berikut merupakan rangkuman berita berkait unjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR:

Emak-emak dari Bogor ikut aksi, mengaku bukan massa bayaran

Sejumlah ibu-ibu dari Bogor, Jawa Barat, yang mengikuti aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR, Jakarta, Kamis (21/4/2022).KOMPAS.com/MUHAMMAD NAUFAL Sejumlah ibu-ibu dari Bogor, Jawa Barat, yang mengikuti aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR, Jakarta, Kamis (21/4/2022).
Ada empat ibu-ibu dari Kabupaten Bogor, Jawa Barat, yang ikut menyuarakan aspirasinya di lokasi tersebut Kamis kemarin.

Salah satunya Ki (48). Dia mengaku mengikuti unjuk rasa untuk mendukung tuntutan para mahasiswa dan buruh.

"Karena memang perlu reformasi sebenarnya karena reformasi yang sekarang sudah kebablasan. Sekarang kita-kita yang waras, kita harus terjun langsung," kata Ki saat ditemui, Kamis.

Dia menuturkan, beberapa tuntutan yang juga didukung olehnya adalah soal penurunan harga minyak goreng dan sejumlah kebutuhan rumah tangga lainnya.

"Masalah outsourcing yang di Omnibus Law juga, karena anak-anak muda sekarang kayak enggak punya harapan. Setiap bulan dia waswas diputus kerja. Menurut saya itu harus dihilangkan," kata dia.

Baca juga: Saat Emak-Emak Ikut Demo di DPR, Tuntut Jokowi Mundur seperti Soeharto

Dari Bogor, Ki bersama tiga emak-emak lain menumpang kereta. Mereka turun di Stasiun Cawang lalu menggunakan layanan taksi online menuju Gedung DPR/MPR.

Ki mengaku bahwa dirinya bukanlah massa bayaran. Dia dan emak-emak lainnya menggunakan uang pribadi untuk menuju ke Jakarta.

"Saya bukan massa bayaran, ini pakai uang pribadi. Kami berangkat dari rumah jam 09.00 WIB, kami sampai sini jam 11.00 WIB," ujar Ki.

Tuntut Jokowi mundur

Tak hanya itu, Ki menuntut Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengundurkan diri dari jabatannya sekarang juga.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com