JAKARTA, KOMPAS.com - Ingin membuat penanganan Covid-19 di Indonesia menjadi lebih baik menjadi alasan utama Amanda Tan bergabung dalam platform LaporCovid-19.
Bermodalkan jiwa sosial yang ia punya sejak mengenyam bangku perguruan tinggi, ia pun ingin ikut andil membantu memperbaiki penanganan Covid-19 di Tanah Air.
"Saya bingung banget menghadapi Covid-19 ini bagaimana. Jadi ada yang bilang terkendali ada yang bilang enggak terkendali narasi itu kan sangat polarisasi," kata Amanda kepada Kompas.com, Jumat (22/4/2022).
"Pemerintah pusat mengatakan terkendali, pemerintah daerah DKI bilang enggak terkendali," ujar dia.
Baca juga: Cerita Amanda Tergerak Jadi Relawan Covid-19 hingga Cari Pertolongan Ahli untuk Pulihkan Psikis
Didasari rasa bingung melihat penanganan Covid-19 ini, Amanda melihat LaporCovid-19 menjadi platform penyedia informasi yang independen.
Hingga akhirnya ia ingin belajar mencatat informasi yang independen dari LaporCovid-19, berdasarkan laporan warga.
"Jadi saya bingung mencari informasi itu ke mana? saat itu LaporCovid menyediakan informasi yang independen dan kemudian saya penasaran bagaimana cara mencatat informasi independen," ungkapnya.
Ia pun akhirnya bergabung sebagai anggota tim advokasi laporan warga, ia banyak menangani laporan warga yang bermasalah dalam mengakses fasilitas kesehatan selama pandemi Covid-19.
Mulai dari masalah kesulitan untuk mendapatkan kamar rumah sakit, vaksinasi, penerapan protokol kesehatan hingga penerimaan bantuan sosial (Bansos).
"Kebanyakan (laporan warga) dari Jabodetabek. Tapi kami juga dapat dari Aceh, Papua, tapi paling banyak itu Jabodetabek," kata Amanda.
"Karena kami sudah bekerja sama dengan Jawa Barat, DKI dan Jawa Timur. Tapi paling banyak Jakarta dan juga Jawa Barat," lanjut dia.
Menjadi tim advokasi laporan warga, bagi Amanda, bukan perkara mudah karena ia harus mengusahakan laporan tersebut terakomodir.
Di sisi lain, saat pandemi Covid-19 gelombang delta sangat sulit untuk memenuhi semua kebutuhan warga yang melapor terutama terkait kamar rumah sakit.
Tak jarang Amanda merasa sedih jika ia tidak berhasil membantu warga yang membutuhkan bantuannya sebagai relawan di LaporCovid-19.
Salah satunya ketika ia harus menolong anak yang ayahnya sedang dirawat di instalasi gawat darurat (IGD) karena terkena Covid-19.
Baca juga: Kompas.com dan Hotel Sultan Gelar Peringatan Hari Kartini 2022, Hadirkan 5 Kartini Masa Kini