Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Omzet Tukang Kembang di TPU Jombang Tangsel Meningkat Jelang Lebaran 2022

Kompas.com - 29/04/2022, 16:03 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Mendekati Hari Raya Idul Fitri, umat Islam di Indonesia mulai melakukan ziarah kubur.

Biasanya peziarah akan membersihkan makam dan mendoakan kerabat mereka yang telah tiada.

Peningkatan jumlah peziarah pun membawa keuntungan bagi pedagang kembang.

Asiyah (55), salah seorang pedagang tukang kembang di sekitar Taman Pemakaman Umum (TPU) Jombang mengaku mengalami kenaikan omzet penjualan menjelang Lebaran 2022.

Buka sejak pukul 07.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB, di lapak berukuran sekitar 2,5 X 2,5 meter, Asiyah dapat meraup omzet hingga dua kali lipat dibanding hari biasa.

"Sudah mulai ramai ziarah kubur itu seminggu mau puasa, sama seminggu mau Lebaran. Puncaknya biasanya 3 hari sebelum Lebaran sampai 3 hari sesudah Lebaran," ujarnya saat ditemui, Jumat (29/4/2022).

Baca juga: Ziarah Kubur Saat Lebaran Sebelumnya Dilarang, Wagub DKI: Aturan Tahun Ini Masih Dipelajari

Biasanya, kata Asiyah, lapak kembangnya mulai ramai mulai Jumat hingga Minggu. Saat ramai pembeli, ia bisa meraup omzet hingga melebihi Rp 300.000 dalam sehari.

Sedangkan saat sepi pembeli, ia hanya mendapatkan setengahnya saja atau sekitar Rp 150.000 dalam sehari.

Selain jualan kembang dan air mawar, Asiyah juga berinisiatif untuk menjual ketupat.

"Mau Lebaran doang ketupat mah, banyak yang nyari kalau mau Lebaran. Sudah hampir setahun jualan begini," jelas Asiyah.

Ia mengaku jarang berjualan saat hari-hari biasa. Namun, satu minggu sebelum memasuki Ramadhan, Asiyah rutin berjualan saban hari.

Baca juga: Pasien Omicron yang Meninggal di RS Sari Asih Dimakamkan di TPU Jombang

Meski begitu, ia menilai bahwa pengunjung makam di TPU Jombang lebih ramai pada Ramadhan 2021 dibandingkan tahun ini.

"Kemarin kan, karena ada Covid-19 dimakamin di sini, rame emang (pengunjung). Sekarang yang Covid-19 kan dimakamin di Gang Damai. Sekarang karena makam biasa jadi belum begitu rame," pungkasnya.

Ia menjelaskan, bahwa pada Ramadhan tahun lalu banyak pengunjung yang datang karena ada anggota keluarganya yang meninggal akibat Covid-19.

Para pengunjung tersebut ramai membeli dagangannya, karena pada tahun lalu angka kematian kasus Covid-19 masih tinggi.

Asiyah mengatakan, para pengunjung hanya menyambangi hingga gerbang makam.

Setelah membeli kembang dan air mawar, mereka meminta petugas satuan petugas (satgas) Covid-19 yang menaburkannya di makam tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

Megapolitan
Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi 'Online' dan Bayar Utang

Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi "Online" dan Bayar Utang

Megapolitan
Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Megapolitan
Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Megapolitan
Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Megapolitan
Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com